Teror Tewaskan 12 Orang, Iran Salahkan AS dan Arab

Permusuhan antara Iran dan Arab makin memanas

Dua serangan teroris di Iran terjadi pada Rabu (7/6) pukul 10.30 pagi waktu setempat. Serangan pertama, yakni bom bunuh diri dan penembakan, terjadi di gedung parlemen Iran. Serangan kedua dengan metode yang sama, terjadi di makam pemimpin Revolusi Iran Ayatollah Khomeini.

Kedua serangan menewaskan 12 orang dan melukai 42 lainnya.

Teror Tewaskan 12 Orang, Iran Salahkan AS dan ArabANTARA FOTO/TIMA via Reuters

Dikutip dari Reuters, pemerintah Iran menyebut setidaknya ada 12 orang yang tewas dan 42 lainnya mengalami luka-luka di kedua lokasi serangan. Enam orang yang diketahui sebagai pelaku ikut terbunuh dalam serangan tersebut.

Sementara itu, ada lima orang tersangka yang dikabarkan tengah diamankan pihak berwajib. Menurut Deputi Menteri Dalam Negeri Iran, Mohammad Hossein Zolfaghari, para pelaku menerobos masuk ke gedung parlemen dengan berpakaian seperti wanita.

Tak berapa lama kemudian, serangan kedua terjadi di makam Ayatollah Khomeini yang dipadati oleh para wisatawan dan peziarah. Salah satu pelaku melakukan penembakan dan meledakkan diri. Sedangkan pelaku kedua dilaporkan telah ditangkap polisi.

Baca Juga: [BREAKING] Bom Meledak di Gedung Parlemen Iran

Iran menyalahkan Arab Saudi dan Amerika Serikat.

Teror Tewaskan 12 Orang, Iran Salahkan AS dan ArabTIMA via Reuters

Seperti serangan teroris di beberapa kota belakangan ini, ISIS juga mengaku menjadi dalang serangan di Iran. Corong propaganda ISIS, kantor berita Amaq, merilis sebuah video yang seolah menampilkan seorang pria bersenjata tengah berada di gedung parlemen Iran.

Pasukan Revolusioner Iran menyalahkan Arab Saudi dan Amerika Serikat. Dalam sebuah pernyataan, pasukan elit tersebut berkata, "Serangan teroris ini terjadi hanya seminggu setelah pertemuan antara Presiden Amerika Serikat dan para pemimpin (Saudi) yang mendukung para teroris. Fakta bahwa ISIS mengklaim bertanggungjawab membuktikan mereka terlibat dalam serangan brutal ini."

Pernyataan ini juga meningkatkan intensitas permusuhan antara Iran dan Arab. Kedua negara memang sedang berlomba menjadi pengaruh terbesar di kawasan Timur Tengah. Sebelumnya, Raja Salman sempat menyebut pemerintah Iran sebagai "ujung tanduk terorisme global".

Donald Trump sendiri mengeluarkan pernyataan kontroversial. Meski mengucapkan bela sungkawa, ia tetap menyalahkan Iran. Trump berkata,"Kami menegaskan bahwa negara manapun yang menjadi sponsor terorisme berisiko untuk menjadi korban dari iblis yang mereka dukung."

Para pemimpin Iran menyatakan serangan tersebut tak akan berpengaruh terhadap negara.

Teror Tewaskan 12 Orang, Iran Salahkan AS dan ArabANTARA FOTO/Omid Vahabzadeh/TIMA via Reuters

Pemimpin Iran, Ayatollah Ali Khamenei berkata, "Bangsa Iran melangkah maju dan memimpin. Bahkan petasan yang dinyalakan hari ini takkan berpengaruh kepada tekad bangsa. Semua orang harus tahu ini."

Presiden Iran yang baru terpilih kembali, Hassan Rouhani, menyatakan hal serupa. Ia berkata,"Kami akan membuktikan sekali lagi bahwa kami akan menghancurkan musuh-musuh kami dengan rasa persatuan dan kekuatan lebih." Serangan terorisme tersebut tetap terbilang mengejutkan, terutama bila mengingat betapa kuatnya penjagaan di Iran.

Baca Juga: Bila Terancam, Iran Siap Gunakan Rudal

Topik:

Berita Terkini Lainnya