Semakin Banyak Orang Jepang Suka Makan Sendirian di Restoran

Privasi dan ketenangan saat menyantap hidangan itu penting

Ada pemandangan yang hampir sama di sejumlah restoran di Jepang. Tata letak kursi dan meja di dalamnya terlihat tak biasa di mana hanya ada satu kursi untuk setiap meja.

Bahkan, di antara meja satu dengan sebelahnya dipisahkan dengan sekat. Desain seperti ini kian banyak ditemui di Jepang. Rupanya, mereka tengah berusaha menggaet para pelanggan yang lebih suka makan sendirian.

Restoran menawarkan layanan yang sesuai selera mereka.

Semakin Banyak Orang Jepang Suka Makan Sendirian di RestoranKyodo News

Seperti dilaporkan Japan Times, tak sedikit restoran yang menjual ramen dan yakiniku yang sebelumnya melayani keluarga atau kelompok kini beralih fokus kepada para pelanggan baru. Mereka adalah individu-individu yang menikmati waktu makan sendirian.

Bahkan, restoran-restoran tersebut benar-benar menghargai privasi serta ketenangan hingga kehadiran pelayan pun hampir tak terasa. Salah satunya adalah restoran ramen ternama, Ichiran, yang didirikan oleh Manabu Yoshitomi.

Ichiran menyediakan booth individual yang diberi pembatas berupa panel kayu. Tujuannya adalah pelanggan tak terganggu keberadaan pelanggan di sebelahnya. Begitu pelanggan masuk, mereka langsung diberikan sebuah tiket untuk mendapatkan tempat duduk sendiri.

Kemudian, pelanggan bisa menekan sebuah tombol dan menyerahkan tiket kepada pelayan yang berada di balik jendela yang hampir tertutup. Pelanggan hanya bisa melihat tangannya saja. Tanpa bercakap-cakap, pelayan akan memberikan pesanan melalui jendela itu juga.

"Kami telah menyediakan sebuah cara untuk para pelanggan menikmati ramen tanpa terganggu oleh orang di sekitar yang memandangi mereka. Cara ini secara khusus didukung oleh perempuan," kata perwakilan Ichiran Ramen cabang Fukuoka.

Baca Juga: Generasi Muda Malas Punya Anak, Pemerintah Jepang Panik

Pelayanan tersebut menormalisasi orang-orang tanpa pasangan atau keluarga.

Semakin Banyak Orang Jepang Suka Makan Sendirian di Restorantimeline.com

Ichiran adalah pioneer dalam menyediakan tempat untuk para pelanggan yang suka makan sendirian. Ia mengaku mendapat ide tersebut pada tahun 1990-an usai menyadari semakin banyak perempuan yang tak bisa mengunjungi restoran ramen sendiri karena khawatir dianggap aneh oleh pelanggan lain yang berkelompok.

Pasalnya, semakin banyak orang Jepang yang hidup sendiri tanpa keluarga atau pasangan. Stigma terhadap mereka pun masih melekat sehingga mereka malu bila terlihat makan sendirian. Kehadiran Ichiran, dan sejumlah restoran lain, menormalisasi kenyataan ini walau belum berhasil sepenuhnya.

Tak semua restoran menggunakan argumen ini. Ada beberapa yang menegaskan bahwa mereka hanya ingin melayani pelanggan yang ingin makan dengan tenang dan penuh penghayatan (mindful eating). Misalnya, The West Co,

"[Konsep] ini sangat baik ketika Anda memiliki sesuatu yang harus Anda pikirkan baik-baik atau saat Anda hanya ingin fokus menikmati makanan," kata salah satu pelanggan. Hal yang sama diungkapkan oleh pengelola restoran.

"Kami memutuskan mengenalkan layanan ini karena kami pikir akan menarik untuk mereka yang ingin makan sendirian," jelasnya. Jika awalnya hanya laki-laki kantoran yang menjadi pelanggan, kini semakin banyak perempuan juga yang menikmati pelayanan di The West Co.

Tak hanya restoran, karaoke juga mengadopsi konsep ini.

Semakin Banyak Orang Jepang Suka Makan Sendirian di Restorankotaku.com

Jumlah orang Jepang yang menyukai karaoke sendirian juga semakin meningkat. Industri karaoke pun jeli menangkap peluang ini. Terlebih lagi karena orang Jepang memang menyukai karaoke.

Tempat karaoke yang menyediakan ruang untuk satu orang saja juga kian menjamur. Masing-masing pelanggan pun tak perlu malu sebab semua yang ke tempat-tempat karaoke tersebut juga datang ke sendiri.

Baca Juga: Dianggap "Kapitalisme Cinta" Sekelompok Pria Ini Tolak Valentine

Topik:

Berita Terkini Lainnya