Riset: Tinggal Dekat Restoran Cepat Saji Sebabkan Obesitas

Lingkungan berpengaruh terhadap perkembangan berat badan seseorang.

Para peneliti dari University of the West of England (UWE Bristol) baru saja merilis sebuah hasil riset mengejutkan. Dalam riset itu, mereka mencoba mencari hubungan lingkungan tempat tinggal dan perkembangan berat badan anak-anak. Berdasarkan penelitian yang diterbitkan di Journal of Public Health tersebut diketahui bahwa anak-anak yang tinggal di dekat restoran cepat saji cenderung mudah mengalami kenaikan berat badan dibandingkan mereka yang jauh.

Penelitian tersebut melibatkan lebih dari 1.500 anak.

Riset: Tinggal Dekat Restoran Cepat Saji Sebabkan ObesitasVanessa Serpas via Unsplash

Menurut ketua peneliti, Matthew Pearce, di beberapa negara Barat, obesitas pada anak-anak adalah persoalan serius. Penelitian yang dilakukannya bersama dengan Isabelle Bray dan Michael Horswell tersebut bertujuan untuk mengetahui kaitan antara kenaikan berat badan dan akses terhadap restoran cepat saji. 

Pearce dan timnya mengambil sample sebanyak 1.577 anak-anak berusia empat tahun hingga 11 tahun. Jarak terdekat dari tempat tinggal mereka ke restoran cepat saji adalah satu kilometer. Artinya, semakin dekat, semakin mudah akses mereka terhadap makanan-makanan seperti kentang goreng dan ayam goreng.

Pearce mengklaim penelitiannya adalah yang pertama yang  bisa menunjukkan hubungan antara lingkungan dan kenaikan berat badan.

"Kami tahu dari data nasional bahwa jumlah anak-anak yang diklasifikasikan dalam kategori obesitas berlipat ganda antara tahun pertama dan tahun terakhir mereka di sekolah dasar. Memahami alasan-alasan untuk ini sangat penting untuk melindungi masa depan kesehatan anak-anak," ujarnya.

Baca Juga: [INFOGRAFIS] "Spesies" Laut Baru Bernama Sampah Plastik

Area miskin lebih dipadati dengan restoran cepat saji.

Riset: Tinggal Dekat Restoran Cepat Saji Sebabkan ObesitasBrian Chan via Unsplash

Berdasarkan penelitian tersebut ditemukan fakta bahwa jumlah restoran cepat saji lebih padat di area miskin dibandingkan di wilayah lainnya. Dikutip dari The Guardian, penelitian itu sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Centre for Diet and Activity Research dari Cambridge University.

Para peneliti dari Cambridge University mendapati ada 56.638 restoran cepat saji di Inggris dengan konsentrasi terbesar di kawasan miskin dan lingkungan paling buruk. 

"Entah karena pemasaran makanan cepat saji di papan reklame dan TV, atau kedekatan restoran cepat saji dengan sekolah, kita tahu bahwa lingkungan kita punya dampak besar terhadap level kelebihan berat badan dan obesitas," ujar Caroline Cerny.

Pearce meyakini bahwa ini saatnya pemerintah untuk turun tangan. "Kita butuh pembuat kebijakan lokal dan nasional untuk mengambil keputusan yang mendukung kondisi-kondisi yang lebih mendukung sehingga memungkinkan orang untuk makan lebih sehat dan menjadi lebih aktif secara fisik," tegasnya.

Baca juga: Penelitian: 76% Air di Jakarta Mengandung Mikroplastik

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya