Nyapres Lagi, Putin Bisa Jadi Pemimpin Rusia Terlama

Ia berkuasa sejak tahun 2000.

Moscow, IDN Times - Rusia akan menyelenggarakan Pilpres pada Maret 2018 mendatang. Presiden Rusia saat ini, Vladimir Putin, mengatakan bahwa ia berniat untuk mencalonkan diri kembali untuk keempat kalinya.

Jika menang, ia akan jadi pemimpin Rusia kedua yang berkuasa paling lama.

Nyapres Lagi, Putin Bisa Jadi Pemimpin Rusia TerlamaANTARA FOTO/REUTERS/Kham

Putin mengumumkan keputusannya untuk mengikuti Pilpres 2018 dalam sebuah pidato di hadapan para pekerja pabrik pembuatan mobil di Volga. "Aku akan mendaftarkan pencalonan diriku untuk posisi sebagai presiden Federasi Rusia," ucapnya, seperti dikutip dari BBC.

The New York Times menulis bahwa pemilihan lokasi tersebut dimaksudkan untuk menonjolkan basis pendukung Putin yang merupakan para pekerja di industri besar Rusia. Salah satu bentuk dukungan mereka adalah bantuan untuk membubarkan demonstrasi anti-Kremlin pada 2011-2012.

Putin diprediksi akan menang mudah karena ia tidak memiliki lawan yang sepadan. Politisi dari pihak oposisi, Alexei Navalny, dilarang untuk mencalonkan diri sebagai penantang Putin usai terbukti melakukan penggelapan uang. Bila ia terpilih kembali, Putin bisa berkuasa kembali hingga 2024.

Itu menjadikannya sebagai pemimpin Rusia kedua yang berkuasa paling lama yaitu 24 tahun. Sebelumnya ada Joseph Stalin yang menguasai Kremlin selama 29 tahun dari tahun 1920-an hingga kematiannya pada 1953.

Baca juga: Paris Hilton Versi Rusia Ini Tantang Putin Pada Pilpres 2018

Salah satu prestasi Putin, menurut rakyat Rusia, adalah aneksasi Crimea.

Nyapres Lagi, Putin Bisa Jadi Pemimpin Rusia TerlamaANTARA FOTO/Sputnik/Mikhail Klimentyev/Kremlin via REUTERS

Secara umum, popularitas mantan agen mata-mata tersebut di negaranya sangat tinggi. Masyarakat melihatnya sebagai sosok pemimpin tangguh yang mampu mengembalikan posisi Rusia di panggung internasional.

Salah satu yang dilihat sebagai prestasinya adalah aneksasi Crimea dari Ukraina pada awal 2014 lalu. Bagi oposisi, ia dipandang seperti diktator yang terlibat skandal korupsi dan pelanggaran hukum internasional.

Putin sendiri memulai karirnya sebagai agen mata-mata dengan KGB dan sempat bertugas di Jerman Timur saat Perang Dingin. Pada 1990-an ia masuk ke Kremlin dengan menjadi ketua keamanan federal di bawah presiden Rusia saat itu, Boris Yeltsin.

Karir politiknya kemudian melesat dengan menjadi perdana menteri. Ia memenangkan Pilpres pada 2000 dan 2004. Sempat dilarang mencalonkan diri kembali, Putin justru ditunjuk jadi perdana menteri. Pada 2012 ia kembali terpilih sebagai presiden.

Baca juga: Kena Sensor, Video Anti-Putin Diunggah ke Situs Porno

Topik:

Berita Terkini Lainnya