Properti Gereja Dikenai Pajak, Pemimpin Kristen Yerusalem Protes
AFP/Gali Tibbon
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Yerusalem, IDN Times - Pemimpin Kristen di Yerusalem masih memprotes kebijakan pemerintah Israel yang mengenakan pajak kepada properti milik gereja. Mereka juga tidak setuju dengan rencana parlemen Israel untuk membuat undang-undang yang memungkinkan ekspropriasi tanah yang dijual gereja kepada pembeli individual.
1. Gereja Makam Kudus tutup selama tiga hari
AFP/Gali TibbonSeperti dilaporkan Jerusalem Post, Gereja Makam Kudus yang menjadi salah satu tujuan peziarah Kristen dari seluruh dunia mulai ditutup pada Minggu (25/2). Penutupan tersebut disengaja sebagai bentuk protes kepada pemerintah Israel. Peziarah yang biasanya diizinkan masuk ke dalam gereja pun harus melakukan doa dari luar pintu.
Pada hari ketiga, Sheikh Wasef al-Bakri yang merupakan jaksa agung di Pengadilan Islam Yerusalem ikut bergabung dalam protes tersebut. Ia berdiri di luar gereja dan menyatakan bahwa Yerusalam adalah kota doa dan perdamaian, bukan kota perdagangan.
Ia juga menegaskan bahwa pemerintah Yordania selaku pelindung Gereja Makam Kudus mengecam langkah Israel. Aksi al-Bakri disebut sebagai bentuk balasan karena tokoh-tokoh Kristen Yerusalem sebelumnya mendukung protes warga Muslim terhadap Israel.
Baca juga: Meski Berpondasi Rapuh, Makam Yesus Tetap Dibuka untuk Umum
2. Israel ingin gereja dikenai pajak
Editor’s picks
AFP/Gali TibbonPemerintah Israel menyatakan bahwa properti yang dimiliki gereja di Yerusalem sudah tidak boleh bebas pajak lagi. Properti yang dimaksud adalah bangunan-bangunan yang tak dipakai oleh gereja untuk beribadah, misalnya sekolah dan hotel.
"Ini adalah kampanye sistematis dan menghina yang telah sampai ke level yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata pemimpin Kristen Ortodoks Yunani, Theophilos III, seperti dikutip dari CNN. Wali kota Yerusalem, Nir Bakat, mengatakan pihaknya melakukan itu untuk menyeimbangkan aturan yang selama ini secara tak adil memihak gereja.
Dalam suatu cuitan, Barkat menyebut gereja di Yerusalem berhutang pajak sebesar Rp 2,5 triliun. "Kita takkan lagi membuat warga Yerusalem membawa beban atau menyubsidi hutang besar tersebut," tulis Barkat.
3. Knesset memiliki wacana untuk mengambil alih tanah yang dijual kepada warga biasa
AFP/Thomas CoexAnggota parlemen Israel, Rachel Azaria, menginisiasi rancangan undang-undang untuk ekspropriasi kepemilikan tanah yang dijual gereja kepada pembeli dari kalangan masyarakat. Sejak 2010, gereja menjual sejumlah tanah kepada investor.
Beberapa tidak diketahui identitas asli mereka. Menurut Azaria, "rancangan undang-undang tidak ada hubungannya dengan gereja". Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa langkah tersebut perlu diambil agar ribuan keluarga tak kehilangan rumah mereka.
Baca juga: Mencari Titik Tengah Sengketa Yerusalem, Kota Suci 3 Agama
Berita Terkini Lainnya
