Polusi Udara Memburuk, Wanita Ini Tuntut Pemerintah Prancis

Pemerintah dinilai gagal melindungi warga dari bahaya polusi udara.

Seorang wanita dari Paris menuntut pemerintah Prancis atas tuduhan gagal melindungi kesehatannya dari dampak polusi udara yang kian memburuk. Berdasarkan laporan BBC, wanita bernama Clotilde Nonnez itu mengaku kondisi kesehatannya terus menurun karena polusi udara di Paris.

Pemerintah dinilai tak mampu melakukan tanggung jawabnya.

Polusi Udara Memburuk, Wanita Ini Tuntut Pemerintah PrancisReuters via ibtimes.com

Keputusan Nonnez yang kini berusia 56 tahun tersebut bukan tanpa pertimbangan matang. Menurut pengacaranya, François Lafforgue, polusi udara di Prancis telah menyebabkan 48.000 kematian setiap tahunnya.

Kepada media Prancis, Le Monde, Lafforgue berkata bahwa ia dan kliennya meminta pertanggungjawaban pemerintah yang dirasa tak menjalankan tugasnya dengan baik.

"Kami menuntut (pemerintah) karena kami berpikir persoalan medis yang diderita oleh korban polusi udara adalah hasil dari kurangnya aksi pemerintah dalam mengatasi masalah ini," ujar Lafforgue yang mewakili sang klien.

Baca Juga: Indonesia Jadi Negara Ketiga Pencipta Polusi di Dunia

Polusi udara di Paris mencapai titik terburuk pada Desember lalu.

Polusi Udara Memburuk, Wanita Ini Tuntut Pemerintah PrancisAP via japantimes.co.jp

Nonnez mengaku sebelumnya ia sangat sehat. Wanita yang berprofesi sebagai guru yoga itu berkata mulai mengalami masalah pernafasan, mulai dari asma hingga pneumonia, terutama setelah polusi udara di Paris mencapai titik terburuk pada Desember 2016 lalu.

"Dokter yang merawatku berkata udara di Paris sangat kotor sehingga kita seperti sedang menghirup udara busuk. Dokterku punya pasien-pasien lain sepertiku, termasuk anak-anak dan bayi. Dokter jantungku juga berkata hal yang sama," ungkapnya.

Pada Desember 2016, pakar lingkungan Paris mengaku kotanya mengalami polusi udara terburuk dalam satu dekade terakhir. Pemerintah pun mengeluarkan kebijakan untuk merespon hal tersebut. Misalnya, menggratiskan transportasi publik agar mengurangi jumlah mobil pribadi di jalanan.

Kemudian, melarang beroperasinya mobil yang diproduksi sebelum 1997 di mana jumlahnya ada 10 persen. Pejabat dinas transportasi Paris juga sempat menyatakan bahwa mobil-mobil pribadi itu membuat polusi udara sehingga harus ada langkah pencegahan yang dilakukan.

Baca Juga: 6 Hal Penting dari Konferensi Perubahan Iklim Paris yang Wajib Diketahui

Topik:

Berita Terkini Lainnya