Pewaris Samsung Dibebaskan oleh Pengadilan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Seoul, IDN Times - Lee Jae-yong, pewaris takhta kekaisaran Samsung, dibebaskan oleh pengadilan setelah ditahan selama 365 hari. Keputusan banding diumumkan pengadilan pada Senin (5/2). Lee ditangkap karena terbukti melakukan suap kepada mantan presiden Korea Selatan, Park Geun-hye.
1. Hukumannya dikurangi menjadi 2,5 tahun dan ia menjalani masa percobaan selama empat tahun
Seperti dilaporkan oleh Bloomberg, Lee sudah bebas untuk meninggalkan penjara. Melalui proses banding, Lee berhasil mendapat pengurangan hukuman hingga 2,5 tahun. Kemudian, ia juga menerima masa percobaan selama empat tahun.
Baca Juga: Terbukti Korupsi, Bos Samsung Divonis 5 Tahun Penjara
2. Lee sempat divonis lima tahun penjara
Editor’s picks
Pada 25 Agustus 2017, pengadilan Korea Selatan memutuskan untuk menjatuhkan vonis hukuman lima tahun penjara kepada pria berusia 49 tahun itu. Dikutip dari BBC, hakim menyebut miliarder sekaligus pemilik perusahaan pembuat telepon genggam terbesar di dunia itu terlibat dalam skandal korupsi.
Hakim mengatakan Lee telah melakukan penyuapan, pencurian aset berharga dan penyembunyian harta di luar negeri. Salah satu kasusnya terkait dengan skandal yang juga menimpa mantan presiden Korea Selatan Park Geun-hye. terbukti menyuap sahabat Park Geun-hye, Choi Soon-sil, dengan uang sebesar Rp 480,5 miliar. Sebagai gantinya, Lee mengajukan permintaan bermotif politik.
3. Ayah Lee juga sempat terjerat kasus pajak dan penyuapan
Lee bukan satu-satunya orang di keluarganya yang harus berurusan dengan hukum. Menurut situs The Verge, ayah Lee yang merupakan chairman dari Samsung Group, Lee Kun-hee, juga sempat dinyatakan terbukti melakukan penggelapan pajak dan penyuapan sebesar puluhan juta dolar.
Namun, pada Desember 2009, Presiden Korea Selatan saat itu, Lee Myung-bak, memberikan grasi kepada Lee senior. The New York Times kala itu melaporkan bahwa alasan presiden mengampuninya adalah agar Lee senior bisa mendapatkan kembali keanggotaan di Komite Olimpiade Internasional.
Menurut presiden, Lee Senior diperlukan untuk memimpin kampanye PyeongChang agar menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin 2018. Sejumlah kelompok anti-korupsi Korea Selatan menentang grasi itu dan menilai pemerintah tunduk pada para taipan yang bersalah dengan alasan "kepentingan nasional".
Baca juga: Lebih dari 1 Juta Rakyat Korea Selatan Turun ke Jalan Menuntut Presiden Mundur