Setelah Bikini dan Nonton Bola, Wanita Arab Saudi Kini Boleh Menyetir Mobil

Mulai ada kemajuan...

Menjadi perempuan di Arab Saudi bukan perkara mudah. Tak seperti di Indonesia di mana perempuan bisa jadi pebalap atau pemain sepak bola, posisi kaum hawa di sana lebih seperti apa yang pernah disampaikan tokoh feminis Prancis, Simone de Beauvoir, yakni sebagai jenis kelamin kedua. Bahkan, wanita di sana tidak diperbolehkan menyetir mobil.

Kerajaan Arab Saudi mengeluarkan aturan baru terkait hak perempuan.

Setelah Bikini dan Nonton Bola, Wanita Arab Saudi Kini Boleh Menyetir MobilHuffPost

Pendirian Raja Salman terhadap perempuan nampaknya mulai berubah. Ia mengeluarkan dekrit kerajaan yang berisi pernyataan bahwa perempuan Arab Saudi berhak mengemudikan kendaraan sendiri. Bagi mereka yang tertarik, bisa segera membuat Surat Izin Mengemudi (SIM).

Dekrit ini mengakhiri aturan yang berlaku selama puluhan tahun yang mewajibkan perempuan mendapat izin orangtua untuk mendapatkan SIM atau ditemani penjaga, biasanya laki-laki yang lebih tua dalam keluarga, ketika menyetir. 

Duta Besar Arab Saudi untuk Amerika Serikat, Pangeran Khalid bin Salman bin Abdulaziz mengatakan bahwa pihak kerajaan melakukan sedikit perubahan kebijakan karena menganggap masyarakat sudah siap. Hanya saja, ia tak mau menegaskan apakah aturan perempuan harus ditemani anggota laki-laki dalam keluarga untuk mengurus keperluan-keperluan administratif di pemerintahan masih tetap dijalankan atau akan dilonggarkan.

Baca Juga: [VIRAL] Para Feminis Bercadar di Arab Saudi Tuntut Persamaan Hak Melalui Video Keren Ini!

Selain boleh menyetir sendiri, perempuan Arab Saudi juga diperbolehkan melakukan hal lain.

Setelah Bikini dan Nonton Bola, Wanita Arab Saudi Kini Boleh Menyetir MobilANTARA FOTO/REUTERS/Suhaib Salem

Sebelumnya, pemerintah Arab Saudi juga mengizinkan perempuan untuk masuk ke stadion dan menonton pertandingan atau pertunjukan. Sejumlah perempuan Arab Saudi terlihat mendatangi stadion Raja Fahd untuk ikut memeriahkan perayaan hari ulang tahun kerajaan pada 23 September lalu.

Mereka menyaksikan beragam konser dan pertunjukan kembang api - sesuatu yang selama ini tidak pernah mereka alami. Putra Mahkota Muhammad bin Salman juga mengatakan bahwa pemerintah berencana untuk membangun resor tepi pantai di mana perempuan diperbolehkan memakai bikini.

Semua ini dilihat sebagai bagian dari reformasi ekonomi Arab Saudi yang tak ingin lagi terlalu bergantung kepada minyak. Salah satu bentuk diversifikasi ekonomi yang tercantum dalam cetak biru Vision 2030 adalah mendatangkan ratusan miliar dari sektor pariwisata, termasuk hiburan dan gaya hidup.

"Ini akan menciptakan standar baru untuk pembangunan berkelanjutan dan memunculkan wisata mewah generasi berikutnya yang membuat Arab Saudi berada di peta pariwisata internasional," ujar pihak investor.

Baca Juga: Maskapai Ini Ancam Turunkan Penumpang Berpakaian Terbuka

Topik:

Berita Terkini Lainnya