Penyakitnya Tak Bisa Disembuhkan, Nyawa Bayi Ini di Tangan Pengadilan

Dokter menilai ia sebaiknya meninggal

Chris Gard dan Connie Yates adalah ayah dan ibu dari seorang bayi berusia tujuh bulan bernama Charlie Gard. Keluarga kecil ini berasal dari London, Inggris. Mereka saat ini tengah memperjuangkan nasib Charlie yang menderita penyakit sangat langka. Bahkan, tim dokter sudah menyerah dan berkata ia sebaiknya meninggal dengan cara bermartabat. Nasib Charlie sendiri berada di tangan pengadilan tinggi London.

Charlie tak bisa lepas dari alat bantu medis.

Penyakitnya Tak Bisa Disembuhkan, Nyawa Bayi Ini di Tangan PengadilanFeatureworld via Daily Mail

Charlie menderita sebuah penyakit genetik yang sangat langka. Seperti dilaporkan oleh BBC, otot-otot dalam tubuh bayi yang lahir pada Agustus 2016 itu sangat lemah. Padahal ketika lahir ia dalam keadaan sehat. Menurut sang ayah, semua bermula saat Charlie menginjak usia 8 minggu di mana berat badannya terus menyusut.

Perlahan-lahan kondisi Charlie memburuk. Semua organ tubuhnya lengkap. Namun, ia mengidap sebuah penyakit bernama mitochondrial depletion syndrome yang membuatnya tak bisa menangis dan mendengar. Seluruh otot-ototnya juga ikut melemah.

Karena kondisi tersebut Charlie kemudian dirawat di Rumah Sakit Great Ormond di mana dokter memasangkan alat bantu medis. Sejak itu, tubuh kecilnya yang tak berdaya pun tak pernah bisa lepas dari alat bantu medis yang menopang hidupnya.

Baca Juga: Di-Bully karena Penyakit Kulit, Gadis Ini Ubah Tubuhnya Jadi Kanvas Seni

Dokter menyatakan penyakit Charlie takkan bisa disembuhkan dan sebaiknya ia meninggal dengan cara bermartabat.

Penyakitnya Tak Bisa Disembuhkan, Nyawa Bayi Ini di Tangan PengadilanPA via Daily Mail

Orangtua Charlie mendengar vonis dokter bahwa tak ada lagi yang mereka bisa lakukan sebab penyakitnya sangat langka dan tak bisa disembuhkan. Dokter pun menyarankan sebaiknya pasangan Gard merelakan putra mereka untuk meninggal dengan cara bermartabat daripada tersiksa seperti sekarang ini.

Karena vonis dokter berbeda dengan keyakinan keduanya, serta Charlie masih sangat kecil, pasangan Gard pun melaporkan ke pengadilan. Mereka meminta hakim memutuskan apakah Charlie akan dibiarkan terus berjuang untuk hidupnya atau harus direlakan meninggal.

"Kondisinya terus menurun dan kami merasa kehabisan semua pilihan perawatan medis yang ada. Kami terus mendukung keluarga ini sebisa mungkin, sambil mengadvokasi apa yang kami percaya sebagai yang terbaik untuk Charlie," ujar dokter yang merawat sang bayi malang itu.

Orangtua Charlie mengaku tak ingin menyerah.

Penyakitnya Tak Bisa Disembuhkan, Nyawa Bayi Ini di Tangan PengadilanPA via BBC

Baik Chris maupun Connie mengaku tak ingin menyerah pada hidup anak mereka. Oleh karena itu, keduanya meminta pengadilan untuk memberikan kesempatan kepada Charlie agar ia tetap bisa berjuang. Keduanya berkata telah menemukan dokter di Amerika Serikat yang mungkin bisa membantu perawatan Charlie.

"Kami hanya ingin kesempatan. Perawatan itu mungkin tak akan menyembuhkan penyakitnya, tapi itu pasti membantunya hidup," kata Connie. Ia pun berharap agar tak ada orangtua dan anak yang harus melalui apa yang keluarganya lalui.

Mereka berhasil memperoleh donasi sebanyak Rp 20 miliar untuk membantu biaya pengobatan Charlie di Amerika.

Penyakitnya Tak Bisa Disembuhkan, Nyawa Bayi Ini di Tangan PengadilanFeatureworld via Daily Mail

Kisah Charlie menjadi salah satu pemberitaan besar di sejumlah media Inggris. Karena situasi yang mengiris hati tersebut sejumlah pihak memberikan bantuan donasi untuk membiayai pengobatan di Amerika yang pasti takkan murah.

Melalui sebuah situs penggalangan dana, Charlie berhasil mendapat donasi sebanyak Rp 20 miliar. Salah satu donatur adalah sosialita dan putri miliarder Inggris, Tamara Ecclestone. Bahkan, menurut Daily Mail, ada orang Indonesia juga yang menyumbang sebesar Rp 450 juta untuk Charlie.

"Kata-kata saja tak bisa mewakili betapa bersyukurnya kami kepada setiap orang yang berdonasi. Tadinya jumlah tersebut nampak mustahil untuk dipenuhi melalui donasi, jadi kami sangat terkejut dan bahagia bahwa kami akhirnya bisa memenuhinya," ungkap Connie.

Pengadilan sendiri dijadwalkan akan memutuskan tentang nasib Charlie pada Senin, 3 April 2017, waktu Inggris.

Baca Juga: Detik-detik Mengharukan Seorang Bayi Meninggal di Pelukan Orangtuanya karena Meningitis

Topik:

Berita Terkini Lainnya