Maskapai Ini Ancam Turunkan Penumpang Berpakaian Terbuka

Padahal pemerintah setempat baru saja izinkan turis berbikini

Maskapai penerbangan Arab Saudi, Saudia atau Saudi Arabian Airlines, mengeluarkan aturan yang mewajibkan para penumpang untuk mematuhi kebijakan berpakaian mereka. Ini adalah sebuah langkah yang mengherankan.

Sebab, biasanya hanya kru pesawat yang harus memakai pakaian tertentu ketika terbang. Walaupun Arab Saudi memang bukan negara terbuka dalam hal penampilan, terutama setelah seorang perempuan berpakaian terbuka dijadikan buron kepolisian, tapi tetap saja kebijakan ini sangat mengherankan.

Penumpang wajib memakai pakaian tertutup.

Maskapai Ini Ancam Turunkan Penumpang Berpakaian Terbukasaudia.com

Dalam situs resmi Saudia disebutkan bahwa penumpang wajib mematuhi aturan berpakaian yang telah ditetapkan oleh maskapai. Seperti ini aturannya:

SAUDIA meminta penumpang untuk mematuhi aturan pakaian, di mana mereka tak boleh berpakaian yang akan menimbulkan ketidaknyamanan atau membuat penumpang lain tersinggung.

Misalnya*:

- Perempuan memperlihatkan kaki atau tangan; atau memakai pakaian yang terlalu tipis; atau pakaian yang terlalu ketat.

- Laki-laki memakai celana pendek yang memperlihatkan bagian kaki.

Catatan: SAUDIA berhak menolak untuk mengangkut penumpang, atau membatalkan penumpang dari penerbangan di titik manapun jika tak mematuhi kebijakan berpakaian tersebut.

* termasuk tapi tak terbatas pada.

BBC mengutip pernyataan mantan kepala pariwisata dan kesehatan Arab Saudi, Ali Al Ghamdi dalam sebuah surat kabar. Menurutnya, tak ada masalah dengan aturan tersebut. Ia mengatakan bahwa banyak maskapai penerbangan di dunia yang menetapkan aturan berpakaian sendiri untuk penumpang.

Baca Juga: Mekah, Kota Suci Bagi Muslim Super Tajir

Ini bertolak belakang dengan wacana Arab Saudi untuk menarik turis.

Maskapai Ini Ancam Turunkan Penumpang Berpakaian Terbukasaudipoint.com

Kebijakan ini tentu tak sejalan dengan langkah gencar Arab Saudi menarik para turis. Apalagi, mereka berencana membangun sebuah resor tepi pantai di pinggiran Laut Merah. Menariknya, pemerintah mengatakan bahwa perempuan di sana nantinya diizinkan untuk memakai bikini.

Menurut pemerintah, resor itu akan mengadopsi hukum yang sesuai dengan standar internasional. Tak ada yang menyangkal bahwa langkah tersebut diambil karena Arab Saudi ingin melakukan diversifikasi terhadap sumber pendapatan mereka. Selama ini negara monarki tersebut sangat bergantung kepada minyak yang mengakibatkan perekonomian mereka sangat rentan.

Baca Juga: ​Ini Alasan Utama dari Kunjungan Raja Arab Saudi ke Indonesia

Topik:

Berita Terkini Lainnya