Pemerintah Zambia Izinkan Pekerja Cuti Saat Datang Bulan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mayoritas wanita pasti setuju bahwa saat menjelang dan awal datang bulan rasanya bisa sangat menyiksa. Ada yang mengalami kram di perut, ada juga yang terserang sakit di bagian punggung. Intinya, dunia bisa terasa seperti neraka.
Pemerintah Zambia memahami kesulitan wanita ini.
Dilansir dari Quartz, pekerja wanita di Zambia punya hak istimewa saat gejala datang bulan sedang sangat menyiksa. Pemerintah Zambia sudah mengetuk palu aturan negara yang menjamin bahwa setiap pekerja wanita boleh cuti selama sehari setiap bulan karena urusan menstruasi tersebut. Bahkan, cuti datang bulan ini berada di luar jatah cuti liburan dan cuti sakit yang disediakan masing-masing perusahaan atau instansi.
Baca Juga: Tragis! Perempuan di Suriah Alami Krisis Pembalut
Ada pro dan kontra atas disahkannya aturan cuti menstruasi.
Editor’s picks
Dikutip dari news.com.au, tidak semua wanita menyetujui aturan cuti yang disahkan pemerintah ini. Mereka yang pro mengatakan butuh satu hari untuk setidaknya memulihkan rasa sakit yang dialami saat menstruasi. Beberapa justru berpikir lebih jauh dengan menyebut aturan tersebut mengurangi diskriminasi terhadap perempuan yang marak terjadi di Afrika.
Namun, untuk yang kontra, mereka mengkhawatirkan hak tersebut justru akan disalahgunakan bila wanita perlu mengerjakan sesuatu yang lain. Sulit pula untuk membuktikan jika seseorang sedang menstruasi atau tidak sebab tak ada aturan mereka harus membawa surat dokter sebagai bukti. Ada pula yang menilai aturan ini tak produktif dan mengancam keberlangsungan perusahaan.
Tak hanya cuti datang bulan, pemerintah Zambia juga mengizinkan wanita cuti hamil dan melahirkan selama tiga bulan dan cuti tanpa alasan sehari dalam sebulan.
Seperti di Indonesia, pemerintah Zambia punya aturan mengenai cuti hamil dan melahirkan selama tiga bulan untuk pekerja wanita dan mereka masih tetap mendapat gaji. Di Afrika, aturan ini terbilang progresif. Di tahun 2016, menurut laporan badan buruh dunia, ILO, hanya sepuluh persen pekerja wanita di benua Afrika yang bisa menikmati hak ini.
Menariknya lagi, pemerintah Zambia memperbolehkan semua pekerja wanita untuk cuti satu hari setiap bulan tanpa alasan dan tanpa mengambil jatah cuti yang telah ada sebelumnya. Semua karyawan wanita boleh menikmati cuti ini tanpa batasan usia, bahkan yang sudah tua pun juga bisa memanfaatkannya.
Baca Juga: Karena Jumlah Pria 'Berkualitas' Sedikit, Banyak Wanita Iran Pilih Tak Menikah