Lewat Drive-thru, Begini Cara Jepang Mudahkan Pemakaman

Kayak beli kentang goreng, ya?

Sebuah rumah pemakaman memperkenalkan cara unik dalam tradisi layanan pemakaman di Jepang, yakni, melalui drive-thru. Cara ini sebenarnya lebih lazim digunakan untuk memesan makanan cepat saji.  

Drive-thru dinilai mempermudah pemakaman.

Lewat Drive-thru, Begini Cara Jepang Mudahkan PemakamanKankon Sousai Aichi Group via Japan Times

Dikutip dari Japan Times, rumah pemakaman di Nagano Prefecture adalah yang pertama kali menawarkan layanan drive-thru ini. Seperti drive-thru yang normal di restoran cepat saji, setiap orang tak perlu repot harus berpakaian serba hitam dan turun dari mobil.

Mereka hanya perlu masuk ke jalur drive-thru, membubuhkan tanda tangan di sebuah layar canggih, menyerahkan uang belasungkawa, lalu melakukan penghormatan dan doa menggunakan alat pembakar dupa elektronik.

Semua dilakukan dalam suatu proses yang jauh lebih cepat dan sederhana dibandingkan dengan tradisi pemakaman tradisional. Masao Ogiwara, pemilik rumah pemakaman, mengatakan layanan tersebut ditujukan untuk memudahkan orang-orang yang punya mobilitas terbatas karena usia atau kondisi fisik.

"Secara keseluruhan, ini akan memangkas waktu yang dibutuhkan tamu untuk menghadiri sebuah pemakaman sebanyak sekitar 1/4 atau 1/5," ujar Ogiwara. Belum lagi soal waktu pemakaman yang biasanya dilakukan pada siang hari. Orang-orang yang sibuk bekerja bisa tetap menghadiri pemakaman tanpa khawatir tentang harus kehilangan banyak waktu.

Baca Juga: Dikira Meninggal, Remaja Ini Tiba-tiba Bangun Saat Akan Dimakamkan

Cara ini juga dipakai di Amerika Serikat.

Lewat Drive-thru, Begini Cara Jepang Mudahkan PemakamanBrad Vest via USA Today

Sebelum di Jepang, sebuah rumah pemakaman di kota Memphis, Amerika Serikat, sudah terlebih dulu menyediakan layanan drive-thru. Dilansir dari USA Today, pemilik rumah pemakanan, Ryan Bernard, menggunakan cara hampir serupa dengan yang di Jepang.

Bedanya, drive-thru Bernard dilengkapi dengan kaca anti-peluru yang dipakai tamu untuk melihat jenazah. "Aku mendapatkan idenya beberapa tahun lalu ketika aku di California. Ide itu langsung mencuri perhatianku. Aku pikir itu mudah dan bisa aku terapkan di Memphis dan area ini," ujarnya.

Selain alasan kemudahan, Bernard juga tak menampik bahwa cara itu digunakannya sebagai strategi pemasaran. "Di Memphis, kita dikelilingi oleh banyak rumah pemakaman besar yang sudah ada sejak 100 tahun lalu. Maka, menjadi anak baru, aku butuh sesuatu yang unik untuk menonjol," ucapnya.

Baca Juga: Pemerintah Irlandia Temukan Kuburan Massal Berisi Belulang 800 Anak

Topik:

Berita Terkini Lainnya