Oxfam: Tersangka Pelanggaran Seksual Ancam Saksi Mata

Tersangka utama mengaku menyewa PSK saat bertugas di Haiti pasca gempa 2010.

London, IDN Times - Organisasi amal yang bermarkas di Inggris, Oxfam, merilis hasil investigasi internal dari tahun 2011. Laporan itu berisi ancaman terhadap para saksi mata dan pengakuan salah satu staf yang membenarkan bahwa ia menyewa PSK—kemungkinan ada yang di bawah umur—saat di Haiti.

1. Staf yang diinvestigasi mengeluarkan ancaman fisik kepada saksi mata

Oxfam: Tersangka Pelanggaran Seksual Ancam Saksi MataAFP/Andy Buchanan

Berdasarkan laporan itu, Oxfam mengungkap bahwa tiga staf laki-laki yang dituduh melakukan pelanggaran seksual di Haiti mengancam para saksi mata secara fisik. Ketiganya melakukan itu selama investigasi internal berlangsung.

Meski demikian, seperti dilansir BBC, laporan setebal 11 halaman itu tidak menyebutkan identitas staf yang terlibat dalam skandal itu. Oxfam hanya mengungkap bahwa tujuh staf tak lagi bekerja dengan badan amal itu setelah investigasi.

Menurut Oxfam, satu orang dipecat dan tiga lainnya mundur karena menyewa PSK. Dua staf juga dipecat atas tuduhan bullying serta intimidasi. Satu staf berikutnya yang dipecat disebut gagal melindungi anak buahnya.

Baca juga: Pekerja Kemanusian Oxfam di Haiti Diduga Lakukan Pelanggaran Seksual

2. Direktur Oxfam di Haiti membenarkan dirinya menyewa PSK

Oxfam: Tersangka Pelanggaran Seksual Ancam Saksi MataAFP/Andy Buchanan

Salah satu nama yang berada di pusaran skandal seks Oxfam adalah Roland van Hauwermeiren. Ia merupakan mantan direktur operasional Oxfam di Haiti pasca gempa dahsyat melanda negara itu pada 2010.

Hauwermeiren sempat membantah tudingan bahwa ia membayar PSK saat bertugas di sana. Namun, dari laporan Oxfam, ia justru "mengaku menggunakan PSK" di rumah yang dibiayai Oxfam di Haiti. Penyelidik Oxfam sendiri tak bisa meyakinkan apakah ada di antara PSK tersebut yang di bawah umur.

3. Oxfam juga dikritik karena terlalu permisif terhadap staf yang melanggar kode etik

Oxfam: Tersangka Pelanggaran Seksual Ancam Saksi MataAFP/Justin Tallis

Terungkapnya skandal seks staf Oxfam itu menimbulkan pertanyaan terhadap komitmen organisasi terhadap kode etik. Persoalannya adalah para staf yang bermasalah masih bisa untuk ikut rotasi wilayah tugas atau bekerja di organisasi lain.

Contohnya adalah Hauwermeiren. Meski ia sudah mengaku melakukan pelanggaran seksual di Haiti, rupanya ia tetap bisa mengepalai misi Action Against Hunger di Bangladesh. Ini terjadi karena Oxfam tidak transparan dalam menyampaikan persoalan internal sebesar itu.

Uni Eropa dan pemerintah Inggris sendiri menyatakan akan mengevaluasi kembali alokasi dana untuk Oxfam. Presiden Haiti, Jovenel Moise, mengklaim skandal itu masih berskala kecil sebab banyak organisasi amal dengan staf yang melanggar kode etik.

Salah satu organisasi amal lain yang ia sebut bermasalah adalah Doctors Without Borders (MSF). Ia pun meminta investigasi terhadap seluruh organisasi amal yang beroperasi di Haiti, tak terkecuali yang menutup-nutupi pelanggaran seksual pasca gempa bumi 2010.

Baca juga: Petinggi Oxfam Mundur di Tengah Skandal Seks Pekerja Kemanusiaan

Topik:

Berita Terkini Lainnya