Orang Terkuat di Dunia Hingga Eksekusi Pangeran, Ini 10 Fakta Tentang Raja Salman

2. Menjadi Putra Mahkota sejak 2012 di usia 76 tahun.

Al Jazeera

Posisi sebagai Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi adalah posisi terpenting kedua di negara tersebut. Pasalnya, Putra Mahkota adalah calon penerus tahta kerajaan. Raja Salman sendiri mendapat jabatan itu pada 2012 di usia 76 tahun. Tiga tahun kemudian, ia menjadi Raja Arab Saudi untuk menggantikan kakak tirinya, Raja Abdullah, yang meninggal dunia.

3. Raja Salman adalah orang terkuat nomor 16 versi majalah Forbes.

The New York Times

Pada 2016, Forbes merilis daftar orang-orang terkuat di dunia dan nama Raja Salman muncul di urutan 16 (pada 2015 ia berada di posisi 14). CBS News pernah mempublikasikan apa saja fasilitas mewah yang dimiliki oleh seorang raja Arab Saudi. Tak pernah ada angka pasti mengenai berapa kekayaan Raja Salman, tapi almarhum Raja Abdullah sendiri dikabarkan memiliki total kekayaan sebesar lebih dari Rp 240 triliun.

4. Ia dikenal sebagai wasit keluarga.

AP via BBC

Raja Salman tergolong sebagai sosok yang dihormati di kalangan keluarga besar kerajaan. Raja berusia 81 tahun ini juga terkenal sebagai wasit keluarga. Ia seringkali menjadi mediator antara anggota keluarga besar yang jumlahnya bisa mencapai belasan ribu orang.

5. Raja Salman mengizinkan eksekusi seorang pangeran kerajaan.

AFP via japantimes.com

Dalam monarki absolut seperti yang diadopsi oleh Arab Saudi, anggota kerajaan mendapat keistimewaan di hadapan hukum adalah hal yang biasa terjadi. Namun, pada Oktober 2016 lalu media milik pemerintah Arab Saudi melaporkan bahwa Raja Salman mengizinkan eksekusi mati terhadap Pangeran Turki bin Saud bin Turki bin Saud al-Kabeer.

Ia terbukti menembak mati seorang pria dalam sebuah perkelahian. Raja Salman pun menerima banyak pujian sebab dianggap tak pilih kasih. Meski demikian, Arab Saudi tetap memiliki rekor buruk dalam penegakan hukum dan HAM. Contohnya, pada 2016 seorang seniman bernama Ashraf Fayadh dihukum delapan tahun penjara dan 800 hukum cambuk karena dianggap menodai agama.

Baca Juga: Raja Arab Datang ke Indonesia, Partai Islam Sepi-sepi Saja

6. Ia mengejutkan banyak pihak dengan mengubah garis penerus tahta kerajaan.

Kedutaan Besar Arab Saudi di Amerika Serikat via Wall Street Journal

Pada 2016, Raja Salman mengumumkan bahwa ia mengangkat Pangeran Mohammed bin Nayef menjadi Putra Mahkota, menggantikan Muqrin bin Abdulaziz. Artinya, Raja Salman telah menunjuk siapa orang yang akan meneruskannya sebagai raja. Mengapa langkah ini mengejutkan?

Secara tradisi, posisi raja diperebutkan oleh putra-putra langsung dari pendiri kerajaan, Abdulaziz ibn Saud. Muqrin adalah saudara tiri Raja Salman, sedangkan Pangeran Mohammed, yang berusia 29 tahun dan menjadi Menteri Pertahanan Arab Saudi, adalah keponakannya. Kabarnya, ini dilakukan untuk memberikan kesempatan pada generasi muda dari kerajaan.

7. Raja Salman mengklaim demokrasi tak mungkin dilaksanakan di Arab Saudi.

Manan Vatsyayana/AFP via The National

Dalam buku On Saudi Arabia: Its People, Past, Religion, Fault Lines, penulis Karen Elliott House pernah mengutip pernyataan Raja Salman di mana ia mengklaim bahwa demokrasi tak mungkin diterapkan di Arab Saudi karena setiap faksi akan menjadi partai lalu membuat Arab Saudi seperti Irak yang penuh kekacauan.

8. Menganut paham Islam Wahabbi, Raja Salman sempat menjadi pengawas pengumpulan dana untuk mujahidin Afghanistan dan Muslim Bosnia dalam Perang Serbia.

AFP/Getty Images via The Guardian

Kelompok think-tank Amerika Serikat ternama, Brookings Institute, melaporkan bahwa Raja Salman pernah mempublikasikan laporan bahwa sebelum menjadi pemimpin kerajaan, ia pernah menjadi pengawas pengumpulan dana untuk mujahidin Afghanistan yang berjuang melawan Rusia sejak 1979 hingga 1989.

Ia berkoordinasi dengan para ulama Wahabi. Arab Saudi dan Amerika Serikat bekerjasama secara diam-diam untuk mendanai kampanye anti-Rusia di Afghanistan. Pengumpulan dana juga dilakukannya untuk Muslim Bosnia saat Perang Serbia dari 1992 hingga 1995.

9. Raja Salman baru saja mendapat gelar kehormatan dari Malaysia.

Bernama via The Malay Mail Online

Pada Selasa (28/2), Universiti Malaya memberikan gelar kehormatan Honorary Degree of Doctor of Letter dalam sebuah upacara khusus kepada Raja Salman. Menurut perwakilan Universiti Malaya, gelar itu diberikan sebagai tanda penghargaan atas kontribusi Raja Salman dalam kepemimpinan yang revolusioner dan inovatif. Dalam dunia akademis, gelar itu lebih tinggi dari PhD yang baru bisa diperoleh setelah menempuh pendidikan strata 3.

10. Salah satu putra Raja Salman adalah seorang astronot Muslim pertama.

alchetron.com

Salah satu dari empat putra Raja Salman, Pangeran Sultan bin Salman, memiliki karir yang cemerlang. Pria berusia 58 tahun itu adalah astronot Muslim pertama yang berhasil menjelajah luar angkasa dengan Space Shuttle Discovery pada 1985.

Baca Juga: Ini Alasan Utama dari Kunjungan Raja Arab Saudi ke Indonesia