Sudah Legal, Negara Ini Akan Jadi Produsen Ganja Terbesar di Dunia

Salah satu perusahaannya bahkan terdaftar di pasar saham

Sejak beberapa tahun terakhir, ada tren penerimaan yang cukup positif terhadap ganja untuk kebutuhan medis maupun rekreasi. Tingkat permintaannya pun kian meningkat, sehingga produsen ganja tak mau ketinggalan untuk memenuhinya. Rupanya, Kanada adalah negara yang disebut-sebut paling berpotensi untuk menyandang status "pengedar ganja" terbesar di dunia.

Pasar terbesar mereka adalah negara-negara Eropa.

Sudah Legal, Negara Ini Akan Jadi Produsen Ganja Terbesar di DuniaYoann Boyer via Unsplash

Dikutip dari BuzzFeed, ada dua perusahaan besar berlisensi milik Kanada yang kini menjadi raksasa ganja. Keduanya adalah Tilray dan Tweed. Bahkan, Tweed menjadi perusahaan pertama yang terdaftar dalam bursa saham Toronto dengan nilai kapitalisasi pasarnya lebih dari Rp 27 triliun.

Kedua perusahaan tersebut telah menyuplai pasokan kanabis ke sejumlah negara di dunia. Misalnya, Tweed yang menanam ganjanya di bekas pabrik cokelat Hershey's di Ontario telah menjadi pemain kunci di Jerman, Australia, Brazil dan Chile.

Perusahaan induk Tweed juga mengakuisisi produsen kanabis Jerman yang kini mendistribusikan marijuana medis ke 400 apotek di negara itu. Tilray yang didukung investasi signifikan dari perusahaan Amerika Serikat juga aktif menargetkan pasar Eropa. Contohnya, mereka menggelontorkan dana lebih dari Rp 300 miliar untuk membuka lahan pertanian dan fasilitas pengemasan ganja di Portugal.

Baca juga: Donasi Ganja Medis Kepada Korban Kebakaran di California

Permintaan dari dalam negeri juga diprediksi akan meningkat.

Sudah Legal, Negara Ini Akan Jadi Produsen Ganja Terbesar di DuniaAlexandre Chambon via Unsplash

Sebenarnya Kanada belum sepenuhnya melegalkan ganja. Seperti dilaporkan The New York Times, mereka berencana melegalkan ganja untuk rekreasi pada Juli 2018. Salah satu penyebabnya adalah semakin meningkatnya pasar gelap untuk sejumlah obat-obatan, termasuk marijuana.

Produsen ganja pun menaruh harapan bahwa pasar domestik akan sepesat di Eropa. Menurut penelitian yang dilakukan Deloitte pada 2016, nilai pasar marijuana legal Kanada akan tembus hingga lebih dari Rp 244 triliun per tahun. Salah satu laporan juga menunjukkan bahwa pada 2012 saja hampir 3,5 juta warga Kanada mengaku menggunakan kanabis.

Oleh karena itu, kekhawatiran akan adanya krisis suplai ganja segera dimanfaatkan oleh para produsen legal di negara tersebut. "Ini adalah suatu langkah besar, dalam hal hasil produksi, kapasitas, jejak kami," ujar CEO Canopy Growth yang memproduksi 31.000 kilogram marijuana kepada Reuters.

Sejumlah lokasi di Kanada kini disulap menjadi ladang ganja yang diharapkan akan memenuhi ledakan permintaan warga. Lokasi itu antara lain di Niagara, Ontario, dan Alberta. Seperti produsen lainnya, Canopy juga mengantisipasi akan ada sekitar tiga juga warga Kanada yang memakai ganja non-medis pada 2018.

Baca juga: Desakan Legalisasi Ganja untuk Pengobatan Mulai Mengemuka

Topik:

Berita Terkini Lainnya