Jadi Target Vandalisme, Masjid Ini Malah Tebus Denda Pelaku

Pengelola masjid ingin buktikan Islam tak mengajarkan balas dendam.

Fort Smith, IDN Times - Sebuah masjid di Amerika Serikat bernama Al Salam sempat menjadi target vandalisme pada Oktober 2016 lalu. Pelakunya adalah tiga orang laki-laki yang kemudian ditangkap polisi. Salah satunya, Abraham Davis, masih menunggak denda sehingga belum bisa bebas.

1. Pihak masjid membayar sisa denda itu

Jadi Target Vandalisme, Masjid Ini Malah Tebus Denda PelakuHisham Yasin di kantornya. Ethan Tate/The New York Times

Walau tempat ibadah itu menjadi target kebencian oleh Davis dan teman-temannya, tapi pihak masjid rupanya tidak menyimpan dendam. Dikutip dari HuffPost, direktur sosial Masjid Al Salam, Hisham Yasin, berkata bahwa jemaat di sana sudah memaafkan Davis sejak lama.

Bahkan, mereka juga bersedia membayar sisa denda yang masih dimiliki Davis sebesar lebih dari Rp 23 juta. Menurut Yasin, itu adalah bentuk maaf dari jemaat masjid kepada Davis. Lebih lanjut, Yasin ingin agar Davis punya kehidupan yang lebih baik.

Yasin juga mengaku setelah kejadian vandalisme itu, Masjid Al Salam menerima berbagai dukungan lintas agama. Sebuah organisasi, Yayasan Jay Pritzker, sempat mendonasikan uang sebesar Rp 337 juta kepada masjid itu. Mereka mengambil beberapa bagian dari donasi itu untuk membantu Davis.

Baca juga: Ibunda Yesus Jadi Nama Masjid Terkenal Abu Dhabi

2. Davis mengaku sangat kaget dengan tindakan pihak masjid

Jadi Target Vandalisme, Masjid Ini Malah Tebus Denda PelakuAbraham Davis (kaos hitam) bersama saudara laki-lakinya. Ethan Tate/The New York Times

Meski mengetahui bahwa ketiganya ditangkap, tapi pihak masjid memutuskan untuk tak menuntut mereka. Seperti dilaporkan oleh The New York Times, pemimpin Masjid Al Salam tak ingin masa depan mereka lebih rusak lagi.

Davis sendiri mengungkapkan penyesalannya dengan mengirim surat permintaan maaf dari balik jeruji. Ia pun sempat mengaku sangat takut jika tak bisa membayar denda sebanyak Rp 43 juta. Jika itu terjadi, Davis terpaksa harus ditahan lebih lama.

Maka, tak heran bila kemudian ia merasa sangat kaget karena pihak yang disakitinya justru mau membantu melunasi denda itu. Tunggakan lainnya dilaporkan dibayar oleh sejumlah pembaca The New York Times.

Jadi Target Vandalisme, Masjid Ini Malah Tebus Denda PelakuMasjid Al Salam di kota Fort Smith, Arkansans, Amerika Serikat. Ethan Tate/The New York Times

"Ini terasa seperti sebuah beban yang sangat berat diangkat dari bahuku. Dan aku tak pantas menerimanya, tapi kebaikan ini, ini benar-benar wow," kata Davis. 

"Dia perlu melanjutkan hidup, jangan sekalipun melihat ke belakang. Masa lalu sudah tiada. Aku tak sabar melihatnya bekerja dan belajar dan mennjadi sesuatu di masa depan. Dan ketika waktu itu datang, dia akan menceritakan apa yang terjadi padanya...bagaimana ia mengubah hidupnya dari buruk menjadi baik," ujar Yasin.

3. Papan penanda masjid dicoret-coret dengan pesan-pesan anti-Islam

Jadi Target Vandalisme, Masjid Ini Malah Tebus Denda PelakuPapan penanda Masjid Al Salam yang menjadi target vandalisme. Twitter.com/4029news

Menurut media lokal 40/29, Davis berdiri mengawasi dua temannya yang mencoret papan penanda masjid dengan bentuk swastika dan menulis pesan anti-Islam seperti "Fuck Islam", "Fuck Allah", serta "Kembalilah ke Negara Kalian" pada Oktober 2016 lalu.

Usai kejadian itu Yasin sempat berkata kepada stasiun radio setempat: "Kami tak pantas menerima ini sebagai orang Muslim di Fort Smith. Kami tak pernah punya masalah dengan siapapun. Islam adalah agama damai. Kami tinggal di sini dan punya banyak teman dari berbagai agama."

Pada akhirnya, Yasin mengaku bahwa rasa kaget Davis atas apa yang dilakukan Masjid Al Salam itu penting. "Kami butuh keterkejutan itu untuk menghentikan semua perilaku jahat di masa depan," ucap Yasin.

"Dia akan berkata,'Lihat orang-orang itu, aku menyakiti mereka, aku menyakiti masjid mereka, aku menyakiti Tuhan mereka, dan dengan semua keburukan-keburukan itu, mereka masih menunjukkan padaku cinta terbesar yang pernah kuterima. Begitulah Islam memperlakukan orang. Islam adalah agama cinta. Islam adalah perdamaian," tegasnya.

Baca juga: Masjid Terbakar, Komunitas Yahudi dan Kristen Tawarkan Muslim Tempat Ibadah

Topik:

Berita Terkini Lainnya