Menjomblo, Makin Banyak Pria Jepang Kesepian di Usia Senja

Habis baca ini, langsung pada pengin buru-buru nikah gak?

Tokyo, IDN Times - Semakin banyak orang tua di Jepang yang tinggal sendirian. Menurut laporan Japan Times, mayoritas adalah laki-laki yang tak memiliki relasi baik dengan komunitas mereka. Kini, mereka menghadapi kesepian di usia senja.

1. Beberapa kehilangan istri mereka, tapi ada juga yang memang tak menikah

Menjomblo, Makin Banyak Pria Jepang Kesepian di Usia SenjaUnsplash.com/Elena Saharova

Beragam faktor yang membuat mereka kemudian hidup sendirian di masa tua. Misalnya, ada salah satu kakek di usia 90-an tahun yang istrinya meninggal hampir 10 tahun lalu. Ia sendiri tidak memiliki anak atau sanak keluarga lain untuk menemaninya di usia senja.

Ia hanya satu contoh. Banyak juga laki-laki paruh baya mengaku memang tidak menikah.

Baca juga: Hotel Ini Sediakan Penyewaan Ikan untuk Tamu yang Kesepian

2. Bagi yang tak pernah berpasangan, faktor finansial menjadi penyebabnya

Menjomblo, Makin Banyak Pria Jepang Kesepian di Usia SenjaUnsplash.com/Alex Boyd

Salah satu yang paling sering menjadi pertimbangan para laki-laki Jepang untuk tak menikah adalah faktor finansial. Ketika mereka merasa tidak stabil secara keuangan, menemukan pasangan hidup yang mau menerima apa adanya adalah sesuatu yang sangat sulit.

Ini yang dialami oleh seorang laki-laki di usia 40-an tahun yang tak menikah. Ia merupakan lulusan sebuah universitas elit di sebuah wilayah di Jepang. Sayangnya, laki-laki ini tak memiliki pekerjaan yang bisa diandalkan.

Sejak 1993 hingga sekitar 2005, Jepang mengalami apa yang disebut "lapangan pekerjaan zaman es" di mana sedikit sekali lulusan baru yang diterima bekerja. Kondisi ini diperparah dengan inflasi ekonomi sehingga harga aset kian meroket tanpa diimbangi dengan pemasukan yang cukup.

3. Mereka kesepian hingga sakit-sakitan

Menjomblo, Makin Banyak Pria Jepang Kesepian di Usia SenjaUnsplash.com/David Monje

Berdasarkan survei yang dilakukan Badan Populasi Nasional Jepang, rasio warga yang tidak menikah sebelum masuk usia 50 tahun terus meningkat. Pada 2015, ada 23 persen laki-laki dan 14 persen perempuan yang melajang dan hidup tanpa keluarga.

Mereka memprediksi pada 2040 nanti, orang Jepang yang hidup sendirian di usia tua akan mencapai hampir 40 persen. Bagi yang saat ini sudah tinggal tanpa keluarga, kesepian disebut sebagai sesuatu yang sering menghampiri. Kesehatan mereka pun menurun, dari mengalami depresi, pikun, terkena penyakit jantung, hingga meninggal.

4. Hidup sendiri di usia tua tak harus selalu mengerikan jika punya kemampuan bersosialisasi

Menjomblo, Makin Banyak Pria Jepang Kesepian di Usia SenjaUnsplash.com/Joyce Huis

Meski realitanya bagi orang tua di Jepang tak terlihat menggembirakan, tapi ada juga riset yang menyebutkan bahwa sebenarnya tinggal sendiri di usia senja tak selalu buruk.

Dikutip dari situs Psychologytoday.com, faktor finansial dan kemampuan bersosialisasi di usia senja mempengaruhi apakah seseorang merasa kesepian.

"Ketika orang yang tinggal sendiri punya pemasukan yang sama dengan orang yang tinggal bersama yang lain, mereka merasa lebih tidak kesepian," tulis situs tersebut. Kemudian, orang yang hidup sendiri sebenarnya punya kesempatan untuk lebih banyak berkawan.

Dalam situsnya, mantan profesor psikologi dari University of California, Bella DePaulo, berargumen bahwa perkawinan justru membuat seseorang lebih jarang bersosialisasi. Apa yang kemudian terjadi adalah suami atau istri menggantikan keberadaan beberapa teman. Padahal, kesepian bisa dikurangi ketika memiliki pertemanan yang baik.

Baca juga: Lelah Bekerja, Perempuan Jepang Malas Menikah

Topik:

Berita Terkini Lainnya