Obama Dukung "Capres Kejutan" Perancis

Dia mendukung salah satu calon

Pada Kamis (4/5) mantan Presiden Amerika, Barack Obama merilis sebuah video yang berkaitan dengan pemilihan Presiden di Prancis. Dalam video tersebut, Obama menyatakan dukungannya kepada salah satu calon terkuat dari sayap tengah, Emmanuel Macron. Tak ada yang menduga sebelumnya bahwa Obama akan "ikut campur" soal pemilu yang diselenggarakan oleh negara lain.

Selain dukungan Obama, laju Macron dalam putaran kedua juga merupakan sebuah kejutan. Sebab, pria berusia 39 tahun ini merupakan calon yang tidak diusung oleh partai besar. Bahkan, saat pertama kali menyatakan akan maju dalam pilpres, banyak pihak yang mengolok-oloknya. Macron merupakan pegawai sipil kemudian menjadi bankir sebelum menjabat sebagai seorang menteri. 

Obama mengingatkan bahwa hasil Pilpres di Prancis akan mempengaruhi dunia.

Obama Dukung Capres Kejutan Perancis Kamil Krzaczynski/Reuters

Dalam video yang diunggah oleh Associated Press, Obama menekankan bahwa hasil Pilpres Prancis bukan hanya penting untuk masyarakat negara itu saja, tapi juga dunia. Suami Michelle Obama itu berkata bahwa,"Pilpres Prancis sangat penting untuk masa depan warga Prancis dan nilai-nilai yang sangat kita pedulikan. Ini karena kesuksesan (Pilpres) Prancis sangat penting bagi seluruh dunia."

Baca Juga: Obama Diminta Jadi Presiden Prancis

Obama mendukung Macron karena menurutnya Macron mengampanyekan harapan, bukan ketakutan.

Obama Dukung Capres Kejutan Perancis Kamil Krzaczynski/Reuters

Di tengah meningkatnya populisme eksklusif dalam beberapa pemilu terakhir di sejumlah negara -- misalnya, Trump di AS, Duterte di Filipina, dan May di Inggris -- tak heran bila para politisi yang haus kekuasaan akan menggunakan metode serupa untuk mendapatkan suara masyarakat.

Untuk hal ini, membesar-besarkan paranoia masyarakat terhadap sejumlah isu-isu sensitif yang bersinggungan dengan nasionalisme dan politik identitas menjadi formula cukup ampuh untuk menggalang dukungan. Namun, menurut Obama, metode ini tak nampak ada pada kampanye Macron.

Ia menyatakan,"Saya mengagumi kampanye yang dilakukan Emmanuel Macron. Dia memperjuangkan nilai-nilai liberal. Dia mengedepankan sebuah visi untuk peran penting yang dimainkan Prancis di Eropa dan seluruh dunia. Dan dia berkomitmen terhadap masa depan masyarakat Prancis yang lebih baik. Dia menginginkan harapan masyarakat, bukan ketakutan."

Obama kemudian berkata bahwa ia memahami warga Prancis tengah menghadapi beragam tantangan. Pasalnya, selain isu pengungsi dan terorisme, masyarakat di negara tersebut juga berada dalam dilema untuk menentukan apakah akan tetap berada di Uni Eropa, atau seperti Inggris, memilih keluar. Oleh karena itu, Obama menegaskan,"Karena Pilpres ini sangat penting, saya ingin Anda tahu, saya mendukung Emmanuel Macron untuk memimpin Anda ke depan."

Macron dan Le Pen melaju ke Pilpres putaran dua.

Obama Dukung Capres Kejutan Perancis Martin Bureau/Pool/Reuters

Pada Minggu (23/4) lalu warga Prancis melakukan pemungutan suara di mana hasilnya menunjukkan bahwa Emmanuel Macron dan Marine Le Pen harus bersaing ke putaran dua. Keduanya merupakan kandidat terkuat sejak dalam masa kampanye.

Macron dan Le Pen mengusung visi dan misi yang terbilang jauh berbeda. Macron, mantan pegawai Rotschild Bank, mengampanyekan globalisasi dan pentingnya Uni Eropa. Sedangkan Le Pen berada di sayap kanan dan tak hanya ingin Prancis berpisah dari Uni Eropa, tapi juga Islamofobia dan anti pengungsi. Warga Prancis sendiri akan kembali ke bilik suara pada Minggu, 7 April 2017.

Baca Juga: Terkait Terorisme, Penembakan di Paris Diprediksi Pengaruhi Pilpres Prancis

Topik:

Berita Terkini Lainnya