Menantu Trump Teregistrasi sebagai Pemilih Perempuan

Ia diduga sebagai orang yang sangat ceroboh.

Suami Ivanka Trump yang sekaligus penasihat senior Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Jared Kushner, kembali menjadi topik perbincangan. Pria yang memiliki tugas untuk memimpin misi diplomasi Amerika Serikat di Timur Tengah itu ternyata selama ini terdaftar sebagai pemilih perempuan.

Sebelumnya, kolom jenis kelamin pada data pemilih Kushner juga bermasalah.

Menantu Trump Teregistrasi sebagai Pemilih PerempuanInstagram Ivanka Trump

WIRED adalah yang pertama mendapatkan screenshot data pemilih Jared Kushner dari Komisi Pemilihan Umum New York. Berdasarkan catatan tersebut, Kushner pertama kali melakukan registrasi sebagai pemilih tetap pada 24 November 2009 dan terakhir menggunakan hak pilihnya pada pemilu presiden 8 November 2016 lalu.

Statusnya sebagai pemilih pun masih aktif hingga kini. Hal yang juga tak kalah mencengangkan adalah sebelum 2009, menurut laporan The Hill, pria berusia 36 tahun tersebut terdaftar sebagai pemilih tetap di New Jersey dengan jenis kelamin "tidak diketahui".

Baca juga: Jadi Pegawai Gedung Putih, Ini 7 Fakta Rumitnya Hidup Ivanka Trump

Tidak ada yang tahu mengapa itu bisa terjadi.

Menantu Trump Teregistrasi sebagai Pemilih PerempuanInstagram Ivanka Trump

Kushner sendiri menolak berkomentar terkait kesalahan data tersebut. Namun, menurut sejumlah pihak, itu adalah hasil dari karakter Kushner yang tidak teliti. Tak sedikit juga yang masih bingung bagaimana orang yang tak hati-hati seperti Kushner bisa bekerja di Gedung Putih.

Brad Bainum dari sebuah organisasi riset liberal yang sangat anti-Trump berkata kepada WIRED,"Kushner bahkan tak bisa mengisi formulir paling gampang tanpa membuat kesalahan, maka bagiku ini masih jadi misteri kenapa ada yang berpikir dia akan membawa perdamaian ke Timur Tengah?"

Sebelumnya, Kushner juga menjadi sorotan setelah diketahui menggunakan email pribadi untuk berkorespondensi sebagai penasihat senior presiden. Hal yang sama pernah dilakukan oleh capres Hillary Clinton, dan mantan Direktur FBI menyebutnya "ceroboh" setelah menggulirkan investigasi untuk mengetahui apakah Clinton melakukan tindakan kriminal walaupun akhirnya tidak terbukti.

Baca juga: Lakukan Ini Saat Gerhana Matahari, Trump Dicemooh

Topik:

Berita Terkini Lainnya