9000 Orang Patungan Demi Selamatkan Kastil Cantik Ini

Masing-masing orang hanya perlu mendonasikan Rp 800 ribu.

Paris, IDN Times - Pada umumnya, seseorang perlu memiliki uang miliaran rupiah jika ingin membeli sebuah kastil cantik. Apalagi jika kastil tersebut sudah berusia ratusan tahun. 

Hal inilah yang terjadi pada sebuah kastil di Prancis yang dibangun pada abad 13. Kastil bernama La Mothe-Chandeniers itu terancam dirobohkan karena pemiliknya mengalami kesulitan dana untuk  perawatan. 

Namun, berkat sebuah lembaga pendanaan bernama Dartagnans, kini ada lebih dari 9.000 orang yang tak perlu jadi miliarder dulu untuk menjadi pemilik sebuah kastil. Mereka patungan dana demi menjaga keberadaan bangunan tersebut.

Masing-masing orang hanya perlu mendonasikan minimal Rp 800 ribu.

9000 Orang Patungan Demi Selamatkan Kastil Cantik Ini Youtube

Ceritanya berawal dari temuan Dartagnans bahwa nasib kastil La Mothe-Chandeniers yang dibangun di abad 13 di ujung tanduk. Pasalnya, kastil itu tak pernah secara resmi diklasifikasikan sebagai bangunan bersejarah. Alhasil, tak ada dana dari pemerintah untuk merawat dan merenovasinya.

Dartagnans pun membuat inisiatif melalui situsnya untuk mengajak sebanyak mungkin orang mendonasikan sejumlah uang agar kastil cantik itu bisa diselamatkan. Hingga saat ini ada 9.858 orang yang masing-masing mendonasikan minimal Rp 800 ribu demi membantu misi itu.

Dalam waktu kurang dari dua bulan, Dartagnans berhasil mengumpulkan donasi sebesar Rp 13 miliar. Uang itu akan dipakai untuk membeli kastil La Mothe-Chandeniers, merenovasi dan merawatnya. Tak hanya menyelamatkan kastil yang punya nuansa seperti di negeri dongeng, setiap donatur akan ditawarkan saham perusahaan yang nantinya mengurusi kastil itu dan membukanya untuk umum.

Baca juga: Tunawisma Ini Dapat Rp 4 Miliar Usai Bantu Seorang Perempuan

Pemilik terakhir sudah tak sanggup membiayai perawatan kastil yang pernah terbakar itu.

9000 Orang Patungan Demi Selamatkan Kastil Cantik Ini Youtube

Dilansir dari The Guardian, keluarga Bauçay adalah yang pertama kali membangun kastil tersebut pada awal abad 13. Setelahnya, kastil itu terus berganti-ganti pemilik. Mulai dari dirampas oleh Inggris saat abad pertengahan hingga pernah rusak saat Revolusi Prancis.

Kemudian, pada 1932, kebakaran terjadi dan menghancurkan sebagian besarnya, termasuk perpustakaan berisi buku-buku langka dan furnitur antik. Pemilik terakhirnya adalah seorang mantan guru Matematika bernama Marc Deyemer.

Ia mengaku sangat kesulitan merawat kastil yang butuh biaya tak sedikit itu. Deyemer bahkan sudah hampir bersedia mengumumkan kastil itu sebagai reruntuhan agar bisa dirobohkan. Di saat itulah Dartagnans mulai masuk.

"Idenya bukan sekadar mengumpulkan dana, tapi mengajak sebanyak mungkin orang untuk berpartisipasi dalam melindungi tempat yang penuh keajaiban dan seperti di negeri dongeng ini. Semakin banyak, semakin bagus," tegas pendiri Dartagnans, Romain Delaume.

Baca juga: Dunia Mendonasikan Buku untuk Perpustakaan di Irak yang Dibakar ISIS

Topik:

Berita Terkini Lainnya