Kisah 3 Pesepak Bola Asal Jepang yang Bermain untuk Korea Utara

Ketiganya diprediksi akan dapat cemoohan saat lawan Jepang.

Tokyo, IDN Times - An Byong Jun, Lee Yong Jick dan Kim Song Gi adalah pemain sepak bola profesional yang lahir dan sempat besar di Jepang. Ketiganya bermain di klub divisi dua Liga Jepang. Namun, di level tim nasional, An, Lee dan Kim justru mewakili Korea Utara.

Mereka bertiga lahir dari para orangtua imigran dari Korea Utara.

Kisah 3 Pesepak Bola Asal Jepang yang Bermain untuk Korea UtaraKYODO via Japan Times

Dikutip dari Reuters, An, Lee dan Kim memiliki status sebagai permanent resident di Jepang. Artinya, meski mereka tidak menjadi warga negara Jepang, tapi mereka tetap diperbolehkan tinggal di sana untuk waktu yang tidak terbatas.

Orangtua mereka adalah imigran dari Korea Utara. Mereka terpaksa mengungsi ke Jepang saat perang terjadi di Semenanjung Korea. Banyak yang kemudian dinaturalisasi menjadi penduduk Negeri Ginseng itu. Namun, tak sedikit juga yang tidak bersedia melakukannya.

Contohnya adalah ketiga pesepakbola tersebut. Salah satu alasannya, kata mereka, adalah soal rasa nasionalisme. Para imigran juga sering menjadi target diskriminasi yang bisa jadi mempengaruhi pandangan mereka terhadap Jepang. "Aku tak pernah berpikir untuk memiliki status kewarganegaraan Jepang. Jiwaku 100 persen Korea Utara," kata Kim.

Baca juga: 2 Juta Orang Diprediksi Akan Tewas Akibat Nuklir Korea Utara

Ketegangan di Asia Timur akibat uji coba nuklir Korea Utara mempengaruhi kehiduan sehari-hari warga.

Kisah 3 Pesepak Bola Asal Jepang yang Bermain untuk Korea UtaraANTARA FOTO/REUTERS/Toru Hanai

Sebenarnya, situasi seperti ini sangat mungkin terjadi di berbagai cabang olahraga, tak terkecuali di sepak bola. Seorang pemain bisa lahir di satu negara, tapi setelah besar memperkuat tim nasional negara lain. Hanya saja, masalahnya menjadi lebih rumit bagi Kim, Lee dan An karena kondisi regional.

Korea Utara dipandang sebagai "anak bandel" oleh negara-negara tetangganya. Ini tak terlepas dari uji coba nuklir yang dilakukan Korea Utara. Bahkan, rudal Kim Jong-un sempat melintasi Jepang sebanyak dua kali pada 2017. Ia juga mengancam akan menenggelamkan Jepang dengan bom nuklir.

Maka, banyak yang memprediksi bahwa ketiga pemain timnas Korea Utara yang pertama kali bermain melawan Jepang enam tahun lalu itu akan mendapat banyak cemoohan.

Pada Selasa (5/12) timnas Korea Utara sudah mendarat di Jepang dengan visa khusus untuk melakoni turnamen yang diadakan Federasi Sepak Bola Asia Timur pada Jumat dan Sabtu minggu ini. Pemerintah Tokyo sendiri mengeluarkan larangan masuknya warga negara Korea Utara ke Jepang sebagai bagian dari sanksi unilateral kepada negara tersebut.

"Cemooh saja. Dicemooh sebenarnya membuatku semangat. Aku dibesarkan seperti itu dan aku tak terlalu terganggu," tegas Kim. "Sepak bola adalah segalanya bagiku ketika aku masih kecil dan mimpiku adalah bermain untuk Korea Utara. Tujuan terbesarku saat ini adalah mengikuti Piala Dunia," tambahnya.

Sementara itu, Lee masih tidak yakin dengan respons pendukung Jepang ketika kedua timnas bertemu nanti. Sebelumnya, ketika berhadapan dengan Korea Selatan, ia mengira akan menerima cemoohan. Rupanya, penonton justru memberikan mereka tepuk tangan.

An sendiri berkata tak sabar untuk bermain di Tokyo yang menariknya adalah tempat ia lahir dan besar. Ia lebih optimis dan berharap penonton akan memperlakukan mereka dengan baik. An sendiri mengaku memiliki banyak teman di Liga Jepang yang juga bermain untuk timnas Jepang sehingga ia tak terlalu khawatir.

Baca juga: Di Jepang, Manga Juga Berguna Untuk Antisipasi Nuklir Korut

Topik:

Berita Terkini Lainnya