Karena Patung Wanita Penghibur, Jepang Tarik Duta Besarnya dari Korea Selatan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pemerintah Jepang, Jumat (6/1) memutuskan untuk menarik Duta Besarnya dari Korea Selatan. Keputusan ini dilatarbelakangi oleh keberadaan sebuah patung wanita penghibur yang diletakkan di depan Konsulat Jepang di Busan.
Kelompok sipil Korea Selatan meletakkan patung tersebut dalam sebuah aksi protes.
Wall Street Journal melaporkan bahwa pemerintah Jepang merasa tersinggung atas keberadaan patung wanita penghibur itu. Patung tersebut diketahui diletakkan oleh Komite Pemuda untuk Pendirian Monumen Perdamaian sejak akhir 2015 lalu. Mereka beralasan bahwa patung itu masa lalu kelam Jepang pada Perang Dunia II.
Ketika itu militer Jepang memaksa setidaknya 200.000 wanita dari Korea Selatan, Indonesia, Tiongkok dan Filipina untuk menyediakan layanan seks untuk mereka. Patung yang mirip juga sempat didirikan oleh Lembaga Korea Selatan untuk Wanita yang Dipaksa Menjadi Budak Seks Militer oleh Jepang di depan Kedutaan Besar Jepang di Seoul.
Baca Juga: Aneh! Facebook Sebut Patung Ini Mengandung Unsur Pornografi
Pemerintah Jepang dinilai tak melakukan sesuatu yang etis untuk menebus dosa-dosa masa lalunya.
Editor’s picks
Sertidaknya ada 37 patung serupa yang didirikan di seluruh Korea Selatan sebagai bentuk protes terhadap Jepang yang tidak pernah meminta maaf dengan pantas atas perbuatan masa lalunya. Dikutip dari BBC, pada Desember 2015 lalu Jepang menawarkan permintaan maaf dan hibah sebesar Rp 114,9 miliar untuk para perempuan Korea Selatan. Penawaran itu pun disetujui.
Namun, banyak pihak menyangkan persetujuan itu karena karena pemerintah Jepang dan Korea Selatan menyepakatinya tanpa berkonsultasi terlebih dulu dengan para korban maupun keluarga. Pemerintah Jepang juga dinilai tak pernah melaksanakan tanggungjawab hukum mereka, seperti menghukum para pelaku. Selain itu, tak ada kompensasi langsung secara khusus untuk korban dari perbuatan memalukan tersebut.
Kerjasama antara kedua negara terganggu akibat protes itu.
Setelah penarikan Duta Besar, kerjasama ekonomi antar kedua negara dikabarkan memburuk. Juru bicara dari pemerintah Jepang, Yoshihide Suga, mengungkapkan bahwa pembicaraan mengenai inisiatif untuk pertukaran mata uang pun dihentikan sementara. Pihaknya mengaku sangat kecewa atas keputusan Jepang yang menarik diplomatnya. Namun, pemerintah Korea Selatan akan tetap berusaha memperbaiki hubungan dengan negara tetangganya tersebut.
Baca Juga: Pemerintah India Gelontorkan 12 Triliun Rupiah Lebih Hanya Untuk Dua Patung!