Homofobia, Tiongkok Larang Tayangan Kontes Menyanyi Eropa

Lembaga penyiaran Eropa putuskan kontrak ekslusif untuk siarkan Eurovision.

Beijing, IDN Times - Sebuah perusahaan penyedia layanan streaming video di Tiongkok, MangoTV, kehilangan hak siar ekslusif untuk ajang pencarian bakat Eurovision. Pengumuman pemutusan kontrak tersebut dilakukan pada Kamis (11/5).

1. Mango TV terindikasi memiliki homofobia karena melakukan penyensoran

Homofobia, Tiongkok Larang Tayangan Kontes Menyanyi EropaEurovision

Seperti dilaporkan oleh AFP, pemutusan kontrak oleh lembaga penyiaran Uni Eropa (EBU) terjadi karena Mango TV terindikasi memiliki homofobia. Keputusan untuk mengakhiri kerja sama itu berlangsung sangat cepat. Pada Rabu (10/5), MangoTV menyiarkan Eurovision tapi dengan melakukan penyensoran di bagian tertentu.

Misalnya, siaran tahap semifinal itu disensor di bagian tarian yang bertema gay. Kemudian, MangoTV juga menyensor peserta yang memiliki tato di badannya. Akhirnya, EBU menyudahi hubungan dengan MangoTV sehingga layanan tersebut tidak bisa menyiarkan tahap final yang diselenggarakan di Lisbon, Portugal, pada Kamis (11/5).

Baca juga: Di Tiongkok, Homoseksual Dipaksa Jalani Terapi Setrum Agar "Sembuh"

2. Penyensoran tidak sesuai dengan nilai lembaga penyiaran Eropa

Homofobia, Tiongkok Larang Tayangan Kontes Menyanyi EropaThe Times

Peserta Eurovision yang disendor karena badannya penuh tato adalah penyanyi Albania bernama Eugent Bushpepa. Kemudian, penampilan tari yang ikut disensor dibawakan oleh dua pria yang mengiringi penyanyi Irlandia, Ryan O'Shaughnessy. Selain itu, MangoTV juga menyensor bendera-bendera pelangi yang menjadi simbol kelompok LGBT yang dibawa penonton.

EBU sendiri memiliki alasan untuk memutus kerja sama. "Itu tidak sejalan dengan nilai-nilai universalitas dan inklusivitas yang dijunjung EBU serta tradisi kebanggaan kami untuk merayakan keberagaman melalui musik," kata penyelenggara Eurovisian.

3. MangoTV belum memberikan tanggapan resmi

Homofobia, Tiongkok Larang Tayangan Kontes Menyanyi EropaEurovision

MangoTV sendiri masih bungkam dengan pemutusan kerja sama itu. Sementara itu, diketahui bahwa layanan itu dimiliki oleh stasiun televisi milik pemerintah, Hunan TV. Kepala bagian format dan bisnis internasional Hunan TV, Hu Yangzi, mengatakan bahwa dia "tak familiar" dengan alasan penyensoran dan bahwa MangoTV "menjalankan urusannya sendiri".

Isu LGBT memang sangat tabu dibicarakan di Tiongkok. Di sisi lain, Eurovision sudah terlalu populer di kalangan komunitas LGBT. Bendera pelangi adalah pemandangan yang biasa. O'Shaughnessy sendiri mengaku senang dengan langkah yang diambil EBU.

Dikutip dari BBC, ia mengatakan bahwa keputusan itu "sangat penting" sebab "sejak awal kami sudah berkata bahwa cinta adalah cinta". Ia melanjutkan,"Tak masalah apakah itu antara dua laki-laki dan dua perempuan atau seorang laki-laki dan seorang perempuan."

Baca juga: Dilarang Tertawa! Tiongkok Haramkan Parodi Soal Komunisme

Topik:

Berita Terkini Lainnya