Jelang Pemilu, Erdogan Tolak Ikut Debat di Televisi

Dia takut kandidat lain mencuri poin secara terbuka...

Istanbul, IDN Times - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan tengah berusaha untuk terpilih kembali dalam pemilu yang akan dilaksanakan pada 24 Juni mendatang. Namun, tak seperti pemilu di negara-negara yang mengklaim demokratis, Erdogan menolak ikut debat yang disiarkan di televisi.

1. Ia tak ingin lawan mencuri poin secara terbuka

Jelang Pemilu, Erdogan Tolak Ikut Debat di TelevisiANTARA FOTO/Kayhan Ozer/Presidential Palace/Handout via REUTERS

Dikutip dari AFP, Erdogan menegaskan telah menolak tantangan dari kandidat lawan untuk beradu visi, misi serta program dalam debat terbuka. Ia mengungkapkannya ketika bertemu dengan Presiden Serbia, Aleksandar Vucic, di Ankara pada Senin (7/5).

“Secara khusus, aku tak ingin terlibat dalam acara-acara debat di televisi,” kata Erdogan. Menurutnya, itu bisa jadi kesempatan para lawan untuk "mencuri poin" darinya. Padahal, Erdogan sendiri selama ini dikenal punya kemampuan beretorika yang mumpuni.

Baca juga: Menangi Referendum, Erdogan Dinilai Akan Menjadi Diktator Baru di Turki

2. Lawan Erdogan juga disebut baik dalam berorasi

Jelang Pemilu, Erdogan Tolak Ikut Debat di TelevisiANTARA FOTO/Kayhan Ozer/Turkish Presidential Palace/Handout via REUTERS

Lawan yang menantangnya adalah Muharrem Ince. Ia merupakan kandidat dari Partai Rakyat Republikan (CHP) yang baru resmi bisa menjadi calon presiden pada Jumat minggu lalu. "Tuan Erdogan, karena Anda mengatakan Anda berada di atas sana bersama peradaban kontemporer, mari bersama dengan kandidat-kandidat lain… mari melakukan debat di televisi," ucapnya.

Ince dipandang tak kalah dari Erdogan dalam hal memberikan pidato di hadapan publik. Ketika sudah sah, ia menyampaikan orasinya di hadapan para pendukung. Isinya adalah antara lain menjadikan Istana Presiden sebagai "rumah ilmu pengetahuan".

3. Erdogan disebut mencoba meraih simpati pendukung partainya yang sudah kecewa

Jelang Pemilu, Erdogan Tolak Ikut Debat di TelevisiThe Independent

Pada Minggu (6/5), Erdogan bertemu dengan para pendukungnya untuk menyampaikan manifesto politiknya. Dilansir dari Al Jazeera, ia menjanjikan demokrasi yang lebih baik, keadilan sosial dan standar hidup yang meningkat. 

Kemudian, tanpa terlalu detil, ia menegaskan bahwa ia berkomitmen untuk memberantas korupsi serta kemiskinan. Independensi yuridis pun ia sebut menjadi fokusnya.

Persoalan ekonomi yang membuat kecewa sebagian pendukung Partai AK juga ia singgung. "Hampir 60 persen pemilih Partai AK sudah loyal terhadapnya, tapi 30 hingga 40 persen tak puas dan 10 sampai 15 persen mengaku takkan memilih Erdogan," kata Ozer Sencar selaku direktur lembaga survei Metropoll. 

"Dia mencoba meyakinkannya untuk berdiri di belakangnya. Mereka adalah orang-orang yang memprioritaskan pemerintahan dan perekonomian stabil. Mereka konservatif secara politik, di posisi tengah-kanan, dan masuk kelompok menengah ke atas. Jika ekonomi gagal, mereka kehilangan banyak."

Baca juga: Tahan Jurnalis, Warga Jerman Tolak Kedatangan Erdoğan

Topik:

Berita Terkini Lainnya