Jadi Tujuan Turis, Jepang Ubah Toilet Jongkok Jadi Bergaya Barat

Wisatawan asing, terutama dari negara Barat, hanya tahu toilet duduk.

Tokyo, IDN Times - Pemerintah Jepang tengah berusaha untuk mentransformasi toilet bergaya lokal menjadi seperti di negara-negara Barat. Ini dilatarbelakangi oleh semakin banyaknya wisatawan asing yang berkunjung ke Jepang dan bingung dengan toilet tradisional di sana.

1. Mereka terbiasa memakai toilet duduk

Jadi Tujuan Turis, Jepang Ubah Toilet Jongkok Jadi Bergaya BaratDok. IDN Times

Sudah bukan rahasia lagi jika masyarakat di negara-negara Barat menggunakan toilet duduk untuk buang air kecil dan besar. Namun, secara tradisional, warga di bagian timur familiar dengan dengan toilet jongkok. Perbedaan ini membuat Jepang berusaha untuk mengubah sebanyak mungkin toilet mereka.

Dikutip dari Mainichi Japan, wisatawan asing selalu terkejut ketika mereka menemukan toilet jongkok. Bahkan, tak sedikit buku panduan untuk menggunakan toilet tradisional itu dengan baik dan benar. Turis mancanegara juga menilai toilet seperti itu tidak sesuai dengan standar kebersihan. 

Baca juga: Tak Hanya Warganya, Panda di Jepang Juga Mulai "Bekerja" Lembur

2. Masih banyak toilet jongkok di ruang publik di Jepang

Jadi Tujuan Turis, Jepang Ubah Toilet Jongkok Jadi Bergaya Baratintrovertjapan.com

Ada 4.000 toilet umum di berbagai tujuan wisata di Jepang. Badan pariwisata setempat menemukan bahwa pada 2017 ada 58 persen toilet duduk, sedangkan sisanya masih bergaya tradisional. Misalnya, di Nagoya. Separuh dari toilet umum yang dipakai wisatawan asing adalah toilet jongkok. Padahal, kota berpopulasi 2,3 juta jiwa itu menjadi salah satu tujuan favorit para turis mancanegara.

3. Pemerintah mulai merenovasi toilet umum agar sesuai dengan permintaan turis

Jadi Tujuan Turis, Jepang Ubah Toilet Jongkok Jadi Bergaya Baratikimasho.net

Menyadari bahwa berbenah untuk menjadi negara yang ramah wisatawan itu penting, pemerintah memutuskan untuk mengubah toilet jongkok di lokasi umum. Apalagi, Tokyo telah ditunjuk sebagai tuan rumah Olimpiade dan Paralimpiade 2020 yang pasti akan sangat ramai dengan pengunjung dari berbagai negara.

Oleh karena itu, pada 2017 lalu, pemerintah pusat memasukkan anggaran subsidi renovasi toilet untuk pemerintah lokal. Selain itu, pemerintah Jepang juga mengalokasikan dana untuk pembuatan dan pemasangan instruksi dan ilustrasi multi-bahasa. 

Wali Kota Nagoya, Takashi Kawamura, menyambut baik inisiatif pemerintah pusat. Pada Juni lalu ia mengumumkan rencana untuk mengganti seluruh toilet jongkok di taman, stasiun kereta bawah tanah, dan fasilitas umum milik pemerintah lainnya.

"Aku ingin Nagoya memiliki toilet-toilet terkeren di dunia," ujarnya. Sementara itu, Kyoto memutuskan untuk tidak mengubah seluruh toilet bergaya tradisional menjadi ala Barat. Situs resmi Kota Kyoto menawarkan "peta toilet umum" yang menunjukkan lokasi toilet jongkok dan toilet duduk. Ada juga toilet multi-fungsi yang digunakan oleh penyandang disabilitas dan orangtua yang membawa bayi.

Baca juga: Astronot Jepang Minta Maaf karena Salah Ukur Tinggi Badan

Topik:

Berita Terkini Lainnya