Jadi Gelandangan, Pria Ini Terpaksa Tinggal di Lubang Tembok

Aduh...

Gelandangan menjadi salah satu persoalan sosial yang dihadapi hampir semua kota di dunia. Idealnya, pemerintah punya tanggungjawab untuk menyediakan bantuan seperti memindahkan mereka ke tempat penampungan yang lebih layak. Sayangnya, hal ini tak selalu bisa direalisasikan. Akhirnya, gelandangan harus terlunta-lunta di jalanan. Misalnya, pria di Afrika Selatan ini.

Ia harus tinggal di sebuah lubang tembok di kota Johannesburg.

Jadi Gelandangan, Pria Ini Terpaksa Tinggal di Lubang TembokSandile Ndlovu/Times Live

Mayenzeke Shiyani adalah seorang warga asli kota King William di Afrika Selatan. Selama dua bulan belakangan ini ia tinggal di ibukota Johannesburg. Namun, tempat ia tinggal sangat menyedihkan, yaitu, sebuah lubang di tembok di salah satu sudut kota tersebut.

Seperti diberitakan media lokal Times Live, Shiyani hanya bisa tidur di lubang tersebut dengan selimut kesayangannya yang berwarna kuning. Ukuran lubangnya pas dengan panjang badannya. Shiyani sendiri tak bisa menjelaskan mengapa ia berada di Johannesburg. Meski demikian, ia mengaku rindu pada keluarga dan kampung halamannya.

Baca juga: VIRAL: Anak Kecil Jadi Gelandangan Usai Diusir Ayah dari Rumah!

Shiyani hanya keluar dari lubang itu untuk mandi, membeli makanan dan mendengarkan radio.

Jadi Gelandangan, Pria Ini Terpaksa Tinggal di Lubang TembokAntony Kamiju/irinnews.org

Pria yang mengaku sebagai mantan pemimpin pasukan ini mengatakan bahwa dirinya hanya keluar dari lubang tembok tersebut di siang hari. "Aku bangun pukul 2 siang, kemudian berjalan ke tempat pengisian air dengan membawa botol dua literku untuk mandi di suatu pojok," ucapnya. Setelah itu Shiyani membeli makan dan mendengarkan siaran radio favoritnya hingga pukul 6 sore, lalu ia kembali ke lubang tersebut.

Shiyani hanya memiliki sedikit barang. Di antara barang-barang tersebut adalah jam tangan digital, gelang emas palsu, radio, tas ransel dan sebuah poster film Jarhead (sebuah film perang produksi Hollywood). Kepolisian Johannesburg sendiri mengaku tak mengetahui keberadaan Shiyani. Menurut juru bicara kepolisian, terlalu banyak gelandangan di kota Johannesburg. Walau begitu, seorang peneliti dari sebuah institusi di Afrika Selatan menyebut bahwa pemerintah punya dana yang sangat terbatas untuk menolong mereka.

Baca juga: 40 Foto Ini Membuktikan Masih Ada Kebaikan di Dunia

Topik:

Berita Terkini Lainnya