Qatar Terkucil, Iran Kirim 5 Pesawat Berisi Makanan

Akibat blokade dari negara-negara Arab.

Krisis diplomatik antara negara-negara Arab dan Qatar telah menyebabkan kekurangan pasokan pangan. Bahkan, warga Qatar dilaporkan mulai melakukan penimbunan untuk mempersiapkan pasokan makanan. Iran, rival Arab Saudi, pun memutuskan untuk turun tangan dengan mengirimkan lima pesawat berisi makanan ke Qatar.

Seperti diketahui, Qatar saat ini menjadi terkucil setelah beberapa negara Arab memutuskan hubungan diplomatik dengan mereka. Menurut Arab Saudi, pemutusan hubungan diplomatik itu dilatarbelakangi dengan sikap Qatar yang mendukung, termasuk mensponsori, organisasi teroris. Pengumuman ini dikeluarkan pada 5 Juni 2017 lalu. Namun, beberapa analis menyebut persoalan sebenarnya jauh lebih rumit dari itu. Misalnya, Qatar lebih dekat dengan Iran yang merupakan rival Arab Saudi dalam perebutan pengaruh di kawasan.

Pesawat lainnya akan segera menyusul.

Qatar Terkucil, Iran Kirim 5 Pesawat Berisi MakananFadi Al-Assaad via REUTERS

BBC melansir pernyataan juru bicara Iran Air, Shahrokh Noushabadi, kepada Agence France-Presse pada Minggu (11/6). Noushabadi berkata,"Sejauh ini ada lima pesawat yang membawa makanan seperti buah dan sayuran ke Qatar di mana masing-masing pesawat memuat kargo seberat 90 ton. Pesawat berikutnya akan dikirimkan hari ini (Minggu)."

Selain itu, dikabarkan ada tiga kapal dengan 350 ton makanan yang juga siap dikirimkan ke Qatar. Belum diketahui apakah itu adalah bantuan atau transaksi komersial antar kedua negara.

Baca Juga: Diblokir 6 Negara, Penduduk Qatar Timbun Pasokan Pangan

Arab Saudi, Bahrain serta PEA memaksa warga negara mereka keluar dari Qatar, dan sebaliknya.

Qatar Terkucil, Iran Kirim 5 Pesawat Berisi MakananANTARA FOTO/REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa

Dampak kemanusiaan dari keputusan politik untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar tak hanya dari segi pangan, tapi juga hubungan keluarga. Pasalnya, tiga dari sembilan negara yang mengucilkan Qatar, yakni Arab Saudi, Bahrain dan Persatuan Emirat Arab (PEA), juga mengusir warga negara Qatar dari teritori ketiganya.

Begitu juga sebaliknya. Pemegang paspor dari tiga negara tersebut wajib meninggalkan Qatar. Masing-masing hanya diberi jangka waktu selama 14 hari. Pasangan suami-istri yang terlibat dalam pernikahan campuran pun menjadi korban. Belum lagi aturan patriarkis di mana sang anak harus mengikuti kewarganegaraan si ayah. Maka, salah satu orang tua pun bisa terpisah dari anak-anak mereka.

Baca Juga: Krisis Diplomatik Arab dan Qatar Sebabkan Perpecahan Keluarga

Topik:

Berita Terkini Lainnya