Inggris Kini Punya Menteri Kesepian
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
London, IDN Times - Perdana menteri Inggris, Theresa May, menunjuk Tracey Crouch sebagai menteri kesepian pada Rabu waktu setempat (17/1). Menurut May, keberadaan menteri kesepian penting karena "realita sedih dari kehidupan modern" sudah semakin kronis.
1. Hampir sembilan juta orang Inggris merasa kesepian
Seperti dilaporkan The New York Times, pemerintah Inggris menemukan bahwa jumlah warga yang merasa kesepian ternyata sangat tinggi. Ada sembilan juta orang yang sering atau selalu kesepian sehingga pemerintah merasa perlu berbuat sesuatu.
"Aku ingin mengonfrontasi tantangan ini untuk masyarakat kita dan untuk kita semua melakukan sesuatu agar bisa menyelesaikan masalah kesepian yang dialami oleh orang tua, oleh tulang punggung keluarga, atau mereka yang kehilangan orang-orang tercinta—siapapun yang tak memiliki teman diajak berbicara atau bertukar pikiran serta pengalaman," kata May.
Baca juga: Menjomblo, Makin Banyak Pria Jepang Kesepian di Usia Senja
2. Banyak orang tua yang jarang sekali berinteraksi dengan komunitasnya
Editor’s picks
Dikutip dari BBC, diperkirakan ada dua juta warga Inggris berusia 75 tahun ke atas tinggal sendiri. Mereka bisa berminggu-minggu menjalani kehidupan tanpa berinteraksi sama sekali dengan orang lain. Pemerintah Inggris pun berencana untuk menggandeng badan statistik untuk merancang metode pengukuran level kesepian seseorang.
Kemudian, dana akan dikucurkan untuk mengimplementasikannya. Dalam sebuah pernyataan pemerintah menyatakan "kementerian baru akan memimpin siapa yang memiliki tanggungjawab membuat strategi nasional".
3. Teknologi diduga menyebabkan berkurangnya interaksi antar sesama manusia
Sebuah paradoks dari media sosial adalah kita dengan mudah bisa menghubungi orang lain, tapi di saat bersamaan ini menjauhkan kita dari orang-orang sekitar. John Cacioppo, penulis buku "Loneliness: Human Nature and the Need for Social Connection" berkata kepada Fortune bahwa ini menyebabkan seseorang merasa kesepian.
"Dalam 15 tahun terakhir, banyak koneksi tatap muka digantikan oleh aplikasi jejaring sosial. Kita menemukan bahwa jika kamu menggunakannya sebagai cara untuk bercakap-cakap langsung, itu bisa menurunkan rasa kesepian. Tapi jika kamu memanfaatkannya sebagai tujuan, sebagai pengganti komunikasi tatap muka, itu menambah tingkat kesepian," kata Cacioppo.
Baca juga: Media Sosial, Cara Millennial Cegah Intoleransi