Anggap Kulit Putih Lebih Cantik, Dove Dihujat Warganet

Apakah iya, cantik itu cuma soal warna kulit?

Produsen perlengkapan kecantikan perempuan asal Inggris, Dove, menjadi target hujatan warganet karena ceroboh dalam membuat iklan. Dalam iklan Dove memperlihatkan seorang perempuan berkulit hitam yang kemudian berubah menjadi perempuan berkulit putih pucat setelah menggunakan produk mereka.

Warganet menyebut iklan itu sebagai bentuk rasisme.

Anggap Kulit Putih Lebih Cantik, Dove Dihujat WarganetFacebook Naythemua

The Guardian melaporkan bahwa seorang penata rias asal Amerika Serikat bernama Naomi Blake yang membuat iklan itu viral dengan kembali mengunggahnya di akun Facebook pribadinya. Blake, yang memiliki nama Facebook Naythemua, menuliskan caption: "Jadi aku sedang melihat-lihat Facebook dan iklan #dove ini yang muncul... ok jadi apa yang sedang kulihat..."

Blake mengaku ditanya apakah orang-orang akan tersinggung jika perempuan kulit putih itu berubah menjadi kulit hitam. Dia menjawab,"Tidak, kami takkan tersinggung dan itulah permasalahannya. Apa yang Amerika katakan kepada orang kulit hitam? Kami dihakimi dari warna kulit kami dan itu termasuk apa yang dianggap cantik di negara ini."

Seorang komentator politik CNN, Keith Boykin, mengunggah cuitan yang menunjukkan bahwa ini bukan pertama kalinya Dove mempromosikan standar kecantikan di mana kulit putih dianggap lebih baik:

Anggap Kulit Putih Lebih Cantik, Dove Dihujat WarganetTwitter

Produser film asal Amerika Serikat, Tariq Nasheed, yakin bahwa sebenarnya Dove tahu apa yang mereka lakukan. Nasheed bahkan berpendapat bahwa produsen sabun selalu menggunakan tema rasis seperti itu untuk mendapatkan konsumen.

Anggap Kulit Putih Lebih Cantik, Dove Dihujat WarganetTwitter

Seorang netizen lainnya yang berkulit hitam menggunakan kesempatan ini untuk menyindir Dove dengan humor. Dalam fotonya, ia seakan berkata bahwa manusia diciptakan dengan warna kulit berbeda, jadi tak masuk akal jika kita berpikir kulit putih adalah warna kulit terbaik.

Anggap Kulit Putih Lebih Cantik, Dove Dihujat WarganetTwitter

Baca Juga: Khoudia Diop: Dulu Dicela Karena Berkulit Legam, Kini Jadi Model Terkenal

Dove meminta maaf dan menghapus iklan tersebut.

Anggap Kulit Putih Lebih Cantik, Dove Dihujat WarganetTwitter

Setelah memicu protes dari publik, Dove meminta maaf dan mengaku "tidak menyadari kesalahan dalam merepresentasikan perempuan berkulit hitam dengan baik". Pihak Dove juga sudah menghapus iklan tersebut dari akun Facebook mereka.

Pada iklan sebelumnya seperti yang ditunjukkan Keith Boykin, Dove juga menuai kritikan serupa. Kala itu, Dove berkata: "Ketiga perempuan tersebut dimaksudkan untuk mendemonstrasikan manfaat 'setelah' memakai produk. Kami tak mendukung segala aktivitas atau penggambaran yang secara sengaja menghina penonton manapun."

Tak hanya di Amerika, kulit putih juga dianggap sebagai standar kecantikan di Asia.

Anggap Kulit Putih Lebih Cantik, Dove Dihujat WarganetAustin Edwards via Unsplash

Apa yang dilakukan Dove bukan hal baru dalam industri kecantikan. Tak hanya di Amerika, produsen yang fokus pada perawatan tubuh perempuan juga membombardir Asia dengan beragam produk pemutih.

Mereka meraih keuntungan dari obsesi perempuan terhadap kulit yang lebih cerah. Dikutip dari PRI, per 2010, orang Asia menghabiskan sekitar Rp 243 triliun per tahun demi mendapatkan kulit putih. Hampir 40 persen perempuan di Taiwan, Hong Kong, Korea Selatan, Malaysia dan Filipina memakai produk pemutih.

Di Asia Timur, obsesi itu lahir dari standar kecantinkan feminin yang lahir saat Era Han. Pada perkembangannya, kulit putih juga diyakini mencerminkan status ekonomi seseorang. "Mereka yang kulitnya terbakar oleh matahari adalah orang-orang yang bekerja di lapangan, maka, pemutihan kulit adalah cermin dari status pekerjaan," ujar sejarawan Gerald Horne dari University of Houston.

Baca Juga: Bentuk Tubuhnya Dianggap Tak Mirip Wonder Woman, Gal Gadot Menjawab

Topik:

Berita Terkini Lainnya