Iklan Dove Dihujat, Sang Model Angkat Bicara

Ia menilai ada kesalahpahaman dalam melihat iklan tersebut

Dua hari lalu sebuah iklan dari Dove menjadi viral di media sosial setelah seorang penata rias terkenal mengunggahnya di Facebook. Warganet pun menuding bahwa Dove berusaha mempromosikan bahwa kulit putih lebih baik dari kulit hitam.

Perempuan kulit hitam yang ada dalam iklan itu, Lola Ogunyemi, memberikan tanggapannya terkait iklan kontroversial itu. Dalam sebuah kolom opini di The Guardian, Ogunyemi menilai publik telah salah paham dalam melihat apa yang sebenarnya sedang ditunjukkan oleh Dove.

Ogunyemi menegaskan tak ada rasisme, yang ada adalah kurangnya rasa percaya publik terhadap Dove.

Iklan Dove Dihujat, Sang Model Angkat BicaraTwitter

"Aku bisa memahami bahwa snapshot yang beredar luas di internet telah disalahpahami. Dove juga pernah menghadapi protes serupa di masa lalu untuk isu yang sama," tulis Ogunyemi. Protes di masa lalu yang dimaksud perempuan berkewarganegaraan Nigeria itu terjadi pada 2011 lalu.

Saat itu, iklan Dove memperlihatkan tiga orang perempuan yang masing-masing berkulit hitam, Latina, dan kulit putih secara berurutan. Perempuan kulit hitam berdiri tepat di depan sebuah latar belakang bertuliskan "before" (sebelum).

Iklan Dove Dihujat, Sang Model Angkat BicaraThe Week

Kemudian, seorang Latina berada di bagian tengah. Sedangkan perempuan kulit putih berdiri di sebelahnya tampak memunggungi tulisan "after" (setelah). Pendapat publik terbelah saat itu. Ada yang melihatnya sebagai bentuk rasisme, ada juga yang menganggap tak ada yang salah dengan iklan itu.

Baca Juga: Anggap Kulit Putih Lebih Cantik, Dove Dihujat Warganet

Ia menerima selamat dari berbagai pihak karena mewakili perempuan kulit hitam.

Iklan Dove Dihujat, Sang Model Angkat BicaraFacebook Naythemua

Ogunyemi sendiri memahami bahwa ini adalah area abu-abu di mana sejarah opresi terhadap orang kulit hitam turut berperan dalam kesalahpahaman publik. "Aku tumbuh dengan sangat sadar akan pendapat masyarakat bahwa orang kulit hitam, terutama perempuan, akan terlihat lebih baik jika kulit kami lebih cerah," tulisnya.

"Aku tahu bahwa industri kecantikan telah membakar opini ini dengan sejarah panjangnya yang menampilkan model kulit putih, ras campuran atau kulit lebih cerah sebagai standar kecantikan. Dalam sejarah, dan di banyak negara saat ini, model berkulit gelap digunakan untuk mendemonstrasikan kualitas produk pemutih untuk membantu perempuan mencapai standar tersebut," tambahnya.

Oleh karena itu, ketika mendapat tawaran dari Dove, ia langsung menerima. "Kalau aku tahu bahkan ada kecenderungan sekecil apapun bahwa aku akan digambarkan sebagai inferior, atau sebagai "sebelum" dalam sebuah adegan sebelum dan sesudah, aku akan jadi yang pertama untuk berkata tidak. Aku akan dengan kecewa pergi dari lokasi. Itu berlawanan dengan semua yang kuyakini," tegasnya.

Ketika iklan Dove sudah dipublikasikan di media sosial dan TV, perempuan kelahiran London itu mengaku sangat senang. "Teman-teman dan keluargaku menyukainya. Orang-orang memberiku selamat karena jadi yang pertama tampil, terlihat menawan, dan bisa mewakili Keajaiban Perempuan Kulit Hitam. Aku bangga."

Ia menegaskan bahwa Dove perlu membela keputusan mereka untuk memakainya sebagai model.

Iklan Dove Dihujat, Sang Model Angkat BicaraScreenshot

Menurut Ogunyemi, pembuat iklan punya tanggungjawab untuk memastikan bahwa konten mereka mengapreasiasi suara konsumen. Dengan kata lain, mereka wajib lebih sensitif dalam mempresentasikan produk, terutama yang menyangkut kelompok perempuan yang termarjinalkan.

"Sudah pasti ada sesuatu yang bisa dibahas di sini tentang bagaimana pembuat iklan perlu melihat lebih jauh dari permukaan dan mempertimbangkan dampak dari citra mereka." Walau setuju dengan permintaan maaf Dove, tapi Ogunyemi juga berharap Dove bersedia membela diri di tengah kontroversi ini.

"Mereka semestinya mempertahankan visi kreatif dan keputusan mereka untuk memilihku, seorang perempuan kulit hitam, sebagai wajah dari kampanye mereka. Aku bukan sekadar korban iklan kecantikan yang disalahpahami, yang hanya diam saja. Aku kuat, aku cantik, dan aku takkan bisa dihapus," tegasnya.

Baca Juga: Di-Bully karena Penyakit Kulit, Gadis Ini Ubah Tubuhnya Jadi Kanvas Seni

Topik:

Berita Terkini Lainnya