Hari Hutan Sedunia: Tanam Lebih Banyak Pohon di Perkotaan

Tema Hari Hutan Sedunia pada 21 Maret 2018 adalah Hutan dan Kota yang Berkelanjutan.

New York, IDN Times - Hari Hutan Sedunia diperingati setiap 21 Maret. Untuk tahun 2018, tema yang diusung adalah Hutan dan Kota yang Berkelanjutan. Tema tersebut menekankan pentingnya kehadiran hutan di tengah kota.

1. Pembangunan di kawasan urban tak seharusnya mengorbankan lingkungan

Hari Hutan Sedunia: Tanam Lebih Banyak Pohon di PerkotaanFAO

Badan pangan dunia PBB (FAO) mengimbau agar para pemangku kepentingan untuk tak hanya berinvestasi secara ekonomi, melainkan juga menciptakan hutan-hutan urban untuk mengatasi polusi, perubahan iklim serta krisis air bersih.

Manajemen pembangunan yang tak berorientasi kepada kelestarian lingkungan justru membuat wilayah perkotaan rawan bencana, misalnya banjir. Tak hanya mengancam perekonomian itu sendiri, rusaknya lingkungan juga berdampak pada menurunnya kondisi fisik serta mental penduduk. 

Baca juga: Semakin Bahaya, 9 Juta Orang Tewas karena Polusi

2. 70 persen penduduk dunia akan tinggal di perkotaan

Hari Hutan Sedunia: Tanam Lebih Banyak Pohon di PerkotaanFAO

Menurut data PBB, lebih dari separuh populasi dunia saat ini tinggal di kota. Kemudian, pada 2050 mendatang, diprediksi ada hampir 70 persen manusia bumi yang melakukan urbanisasi. Perkotaan juga mengonsumsi 78 persen energi serta mengeluarkan 60 persen total karbondioksida dunia.

Fakta ini mengkhawatirkan bila tak segera direspons dengan kebijakan yang tepat dan berwawasan lingkungan, salah satunya adalah dengan menghadirkan banyak pepohonan di tengah kota. Bukan hanya manusia yang akan diuntungkan, tapi juga makhluk hidup lainnya.

"Hutan dan pepohonan yang dirawat dengan baik di tengah serta sekitar perkotaan akan menghasilkan habitat, makanan dan perlindungan untuk banyak tumbuhan dan binatang, juga membantu menjaga dan meningkatkan keragaman keanekaragaman hayati," kata José Graziano da Silva, direktur FAO.

3. Beberapa kota di dunia sudah mulai menyadari pentingnya keberadaan pohon di kawasan urban

Hari Hutan Sedunia: Tanam Lebih Banyak Pohon di Perkotaanzazou.ca

Muncul kesadaran di pihak pemangku kepentingan di beberapa kota bahwa area yang jadi pusat kegiatan ekonomi itu tak melulu harus disesaki oleh beton-beton. Contohnya adalah Beijing. Tiongkok memang menjadi negara dengan tingkat polusi buruk, dan hutan perkotaan dinilai menjadi solusinya.

Seperti laporan FAO, pada 2004 lalu pemerintah Tiongkok meluncurkan "Program Hutan Perkotaan" yang menargetkan peningkatan jumlah area yang bisa ditanami pepohonan. Pada 2012, program pembuatan hutan terbesar dalam sejarah Beijing terjadi.

Dalam empat tahun, ada lebih dari 54 juta pohon yang ditanam di area seluas 70.000 hektar. Selain hutan kota, pemerintah setempat juga menciptakan berbagai taman-taman yang digunakan untuk tempat tumbuhnya bunga serta koridor khusus bagi para pejalan kaki.

Kota lainnya adalah Nairobi di Kenya. Komunitas pencinta lingkungan dan pemerintah setempat menjaga hutan Karura yang terletak di tengah kota. Hutan seluas 1.041 hektar itu dikelilingi oleh perumahan penduduk. Kisah hutan Karura tak selalu indah.

Kawasan yang memiliki air terjun, hutan bambu serta danau itu sempat akan diubah menjadi perumahan elit. Namun, kampanye besar-besaran untuk menyelamatkan hutan itu berhasil. Warga pun diuntungkan tak hanya dari segi berkurangnya polusi, mereka juga mendapat kesempatan bekerja di sana serta menikmati hutan untuk rekreasi.

Baca juga: Polusi Udara Memburuk, Wanita Ini Tuntut Pemerintah Prancis

Topik:

Berita Terkini Lainnya