Harga Menu di Restoran Mewah Ini Tergantung Jam Pelanggan Berkunjung

Mirip kalau kamu beli tiket pesawat gitu deh...

London, IDN Times - Sebuah restoran mewah di London bernama Bob Bob Ricard menawarkan harga menu makanan dan minuman sesuai dengan jam konsumen berkunjung. Cara seperti ini baru di bidang kuliner, tapi sudah lama diadopsi oleh industri pariwisata.

1. Harga saat makan siang di hari Senin berbeda dengan harga ketika makan malam

Harga Menu di Restoran Mewah Ini Tergantung Jam Pelanggan Berkunjungbobbobricard.com

Seperti dikutip dari Fortune.com, pemilik Bob Bob Ricard memutuskan untuk memberikan harga yang berbeda untuk menu yang sama tergantung waktu berkunjung pelanggan. Restoran yang terkenal dengan tombol untuk meminta champagne kepada pelayan itu memberi harga 25 persen lebih murah pada jam tidak padat.

Misalnya, saat makan siang di hari Senin. Lalu, jika pelanggan datang pada waktu semi-padat seperti jam makan malam di hari Selasa, harga menunya lebih rendah 15 persen. Namun, bila pelanggan berkunjung saat malam Minggu, maka harganya normal.

Baca juga: Semakin Banyak Orang Jepang Suka Makan Sendirian di Restoran

2. Pemilik restoran mengaku belajar dari perekonomian saat ini

Harga Menu di Restoran Mewah Ini Tergantung Jam Pelanggan Berkunjungbobbobricard.com

Leonid Shutov, pendiri sekaligus pemilik Bob Bob Ricard, berkata bahwa ia ingin mencontoh industri lain, seperti penerbangan. "Idenya datang dari melihat bagaimana dunia berfungsi saat ini. Maskapai penerbangan takkan ada, model bisnisnya takkan bekerja kecuali kamu menyeimbangkan penawaran dan permintaan. Segalanya yang kita ambil diterima di perekonomian modern dan diaplikasikan ke restoran, sepertinya bekerja," ujarnya.

3. Perbedaan jumlah pengunjung di saat tertentu menjadi pertimbangan

Harga Menu di Restoran Mewah Ini Tergantung Jam Pelanggan Berkunjungbobbobricard.com

Shutov mengaku bahwa jika dirata-rata, konsumen yang datang ke restorannya menghabiskan sekitar Rp 1,8 juta per orang. Hanya sedikit yang makan di Bob Bob Ricard untuk membeli makanan atau minuman yang lebih murah.

Namun, kata Shutov, perbedaan jumlah pelanggan sepanjang minggu cukup mencolok. Contohnya, ada 400 pelanggan sekaligus yang masuk daftar tunggu pada Sabtu malam. Namun, pada jam makan siang di hari Senin jumlahnya bisa menurun hingga hanya ada 40 orang yang datang.

"Untuk tetap kompetitif, kami harus mampu melayani pengunjung dengan makan siang fantastik tanpa mengenakan harga yang konyol," ujarnya. Menurut Shutov, diferensiasi harga yang ia aplikasikan untuk restorannya tergolong keputusan berani sebab masih terhitung tak biasa untuk industri kuliner.

"Tapi aku tak terlalu khawatir. Kami tak mengubah menu. Kami tak mencoba menarik pelanggan dengan apapun yang mereka tahu atau cintai. Kami hanya berkata bahwa di hari tertentu harga menunya lebih murah," tegas Shutov.

4. Pemilik restoran lain mempertimbangkan cara ini

Harga Menu di Restoran Mewah Ini Tergantung Jam Pelanggan Berkunjungbobbobricard.com

D&D London adalah restoran mewah lainnya yang mencoba untuk mempertimbangkan cara yang dipakai Bob Bob Ricard. Petinggi D&D London, Des Gunewardena, berkata,"Kami telah membicarakan ini selama lebih dari 20 tahun terakhir, berpikir mengapa kita tidak seperti maskapai penerbangan atau hotel?"

Salah satu yang membuat D&D London belum melakukannya adalah kekhawatiran terhadap respons konsumen. "Kami belum pernah melakukannya karena kami khawatir konsumen kami berpikir ini seperti penipuan. Akan menarik untuk melihat apa pengelaman mereka [Bob Bob Ricard]. Mungkin kami akan mencobanya," ujar Gunewardena.

Baca juga: Belum Bayar, Saksi Mata Teror London Kembali ke Restoran

Topik:

Berita Terkini Lainnya