"Gratiskan" Bagian Sensitifnya, Perempuan Ini Ditangkap Polisi

Rupanya itu hanya aksi orang-orang yang ingin cari perhatian lewat YouTube.

Tokyo, IDN Times - Seorang remaja perempuan berusia 16 tahun harus berurusan dengan hukum karena dianggap berulah oleh kepolisian. Remaja itu berdiri di sekitar stasiun ternama Shibuya, Tokyo, dan meminta orang lewat untuk memegang payudaranya pada 28 Januari lalu.

1. Sebanyak 20 pria dan wanita memegang payudaranya

Gratiskan Bagian Sensitifnya, Perempuan Ini Ditangkap Polisiunsplash.com/Andre Benz

Seperti dilaporkan Asahi Shimbun, remaja yang merupakan siswi di sekolah menengah pertama di Chiba itu berdiri di kerumunan pada pukul 18.30 waktu setempat. Ia dilaporkan memegang buku sketsa yang bertuliskan "payudara gratis".

Polisi juga berkata remaja itu mendorong orang-orang asing untuk "memegang payudaraku sesuka hatimu". Ada sebanyak 20 pria dan wanita yang disebut menuruti permintaan remaja tersebut. Kepolisian pun melaporkan ini kepada kejaksaan setempat pada 12 Maret lalu. Hasilnya, gadis ini ditetapkan menjadi tersangka.

Baca juga: Teliti Soal Ninja, Para Akademisi Berkumpul di Jepang

2. Dua orang pria juga menjadi tersangka

Gratiskan Bagian Sensitifnya, Perempuan Ini Ditangkap Polisiunsplash.com/Finan Akbar

Selain si remaja perempuan itu, ada seorang remaja pria berusia 18 tahun dari Kanagawa serta pria berumur 23 tahun dari Mitaka yang ditetapkan sebagai tersangka. Remaja tersebut merekam kegaduhan ketika orang asing memegang payudara perempuan itu dan berniat mengunggahnya ke YouTube.

Pria kedua dilaporkan merekam kejadian tersebut dengan menggunakan ponsel pribadinya. Polisi bisa mengenali keduanya dari kamera pengawas yang berada di sekitar lokasi. Pihak berwajib menyebut mereka melanggar aturan Tokyo yang melarang tindakan tersebut dilakukan di wilayah mereka.

3. Ketiganya ingin terkenal lewat YouTube

Gratiskan Bagian Sensitifnya, Perempuan Ini Ditangkap Polisiunsplash.com/Benjamin Hung

Setelah melakukan interogasi di tempat kejadian, polisi mengatakan bahwa ketiganya adalah teman dan merupakan YouTuber. Tindakan yang membuat keributan itu adalah aksi mereka untuk membuat konten video yang kemudian diunggah ke YouTube untuk mencari popularitas.

Ketiganya mengaku meniru video-video serupa yang viral di internet dan berniat mendapatkan uang dari mengunggah konten serupa. Untungnya, video tersebut belum diunggah ke YouTube.

Baca juga: Jadi Korban Sterilisasi Paksa, Perempuan Jepang Tuntut Pemerintah

Topik:

Berita Terkini Lainnya