Gedung Putih Rilis Foto Menlu AS yang Baru dan Kim Jong-un

Akankah Korea Utara benar-benar mau menjalankan program denuklirisasi?

Pyongyang, IDN Times - Gedung Putih untuk pertama kalinya mempublikasikan foto pertemuan antara Mike Pompeo dengan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, yang berlangsung pada libur Paskah lalu. Ini sekaligus mengonfirmasi kabar yang selama ini beredar bahwa Pompeo merupakan pengganti Rex Tillerson sebagai menteri luar negeri Amerika Serikat yang baru.

1. Pompeo diharapkan bisa membantu membujuk Kim untuk melakukan denuklirisasi

Gedung Putih Rilis Foto Menlu AS yang Baru dan Kim Jong-untwitter.com/WhiteHouse

Gedung Putih merilis dua foto tersebut melalui Twitter. Berdasarkan caption yang ditulis, Pompeo diharapkan "akan melakukan hal yang luar biasa untuk membantu Presiden Trump memimpin upaya kita untuk denuklirisasi Semenanjung Korea".

Selain Korea Utara, tugas yang menanti mantan Direktur CIA tersebut adalah untuk membuat Iran menyerah pada program nuklir mereka. Trump sendiri menyebut pertemuan antara Pompeo dan Kim sebagai sebuah langkah penting.

Baca juga: Jika Tak Puas, Trump Siap Tinggalkan Pertemuan dengan Kim Jong-un

2. Ia diduga sempat mendukung pergantian rezim di Korea Utara

Gedung Putih Rilis Foto Menlu AS yang Baru dan Kim Jong-untwitter.com/WhiteHouse

Pada pertengahan 2017 lalu Pompeo menjadi pemberitaan setelah memberikan pernyataan kontroversial. Dalam sebuah acara, ia memberikan sinyal dukungan terhadap pergantian rezim di Korea Utara.

"Akan jadi sesuatu yang sangat bagus untuk melakukan denuklirisasi Semenanjung [Korea], untuk menghapus persenjataan itu, tapi yang paling bahaya sebenarnya adalah karakter yang menguasainya hari ini," ujarnya seperti dilansir dari CNN.

Lalu, ia melanjutkan,"Jadi, dari sudut pandang pemerintah, hal paling penting yang bisa kita lakukan adalah memisahkan keduanya. Benar, kan? Pisahkan kapasitas dan orang yang mungkin punya niat tertentu dan hancurkan keduanya."

Namun, saat menjalani fit and proper test di Kongres, Pompeo membantahnya. "Hanya agar jelas, peranku sebagai seorang diplomat adalah memastikan bahwa kita takkan sampai ke tempat di mana kita harus mengonfrontasi situasi sulit di Korea seperti yang sudah dihadapi negara ini selama beberapa dekade," ucapnya.

3. Sejumlah pihak tak terlalu berharap banyak pada pertemuan antara Kim dan Moon

Gedung Putih Rilis Foto Menlu AS yang Baru dan Kim Jong-unYonhap News

Kim Jong-un dan Moon Jae-in sendiri melakoni Pertemuan Tingkat Tinggi Korea pada Jumat (27/4). Dikutip dari kantor berita Korea Selatan, Yonhap, Kim mengaku berniat untuk melakukan denuklirisasi. 

Juru bicara Moon, Yoon Young-chan, mengatakan kepada media bahwa,"Pada pertemuan tersebut, dua pemimpin melangsungkan sebuah diskusi serius dan jujur tentang cara-cara untuk denuklirisasi Semenanjung Korea, menetapkan perdamaian permanen dan mengembangkan hubungan Korea Utara dan Selatan."

Meski demikian, ada juga yang skeptis dengan hasil pertemuan tersebut. Van Jackson, mantan penasihat kebijakan di Kementerian Pertahanan Amerika Serikat, berkata kepada The Guardian bahwa pertemuan Kim dan Moon "sarat dengan simbolisme", tapi tak jelas langkah konkret yang dihasilkan.

Jackson juga menduga bahwa Kim dan Moon "hanya ingin tampil baik" untuk "membangun momentum bagi pertemuan Kim dan Trump". Pakar politik Korea, Robert Kelly, juga menilai Korea Utara belum melakukan apapun untuk mendukung pernyataan Kim tentang komitmen denuklirisasi.

Baca juga: Kim Jong-un dan Moon Jae-in Berjabat Tangan di Perbatasan Korea

Topik:

Berita Terkini Lainnya