Gadis Kecil Ini Menangis Mencari Ayahnya Setelah Terluka Akibat Serangan Udara di Suriah

Pemerintah tidak menarget ISIS, melainkan pemberontak dan warga sipil

Masih ingat Omran Daqneesh? Foto Omran mengguncang dunia dan menunjukkan betapa parahnya konflik di Suriah hingga anak-anak kecil tidak berdosa harus menjadi korban. Meski tubuh Omran terluka cukup parah dan tubuhnya diselimuti debu, namun dia seperti tidak sadar akan apa yang sedang terjadi, bahkan tidak menunjukkan rasa sakit.

Kali ini, ada lagi bocah yang menjadi korban serangan udara pemerintah Suriah. Dia menangis memanggil-manggil sang ayah.

Gadis Kecil Ini Menangis Mencari Ayahnya Setelah Terluka Akibat Serangan Udara di Suriahtalbisah news via telegraph.co.uk

Gadis tersebut bernama Aya. Dia berusia delapan tahun. Aya tinggal di kota bernama Talbiseh di Suriah. Talbiseh adalah kota yang dikuasai oleh kelompok pemberontak. Pada hari Senin (10/10/2016), pemerintah Suriah kembali melancarkan serangan ke pemukiman penduduk. 

Aya sempat tertimbun reruntuhan sebelum akhirnya regu penyelamat berhasil mengeluarkan gadis kecil tersebut dari timbunan bangunan dan membawanya ke rumah sakit. 

Saat perawat membersihkan luka-lukanya, Aya menangis dan memanggil "Baba". Dalam Bahasa Arab, Baba berarti ayah. Dia terlihat bingung dan kaget. Darah menetes dari hidung dan dahinya, tapi Aya terus mencari sang ayah. Untungnya, beberapa waktu kemudian, Aya berhasil berkumpul lagi dengan keluarganya.

Baca Juga: Foto Balita Ini Akan Mengingatkanmu Setiap Hari Banyak Korban Jatuh di Suriah

Serangan udara pada hari Senin itu menewaskan dua orang warga sipil.

Gadis Kecil Ini Menangis Mencari Ayahnya Setelah Terluka Akibat Serangan Udara di Suriahbbc.com

Kota Talbiseh terletak di utara Homs yang merupakan daerah kelompok pemberontak. Selain Aleppo dan Idlib, kota ini juga cukup sering menjadi sasaran serangan udara pemerintah Bashar al-Assad.

Talbiseh News, seperti dikutip oleh The Telegraph, melaporkan terjadi empat kali serangan udara di beberapa area di Talbisah. Akibatnya, dua orang warga sipil meninggal dan beberapa lainnya mengalami luka-luka parah, termasuk bayi.

Beberapa keluarga, termasuk keluarga Aya, saat ini bingung mencari tempat untuk tinggal. Serangan udara yang dilakukan pemerintah Suriah telah menghancurkan rumah-rumah penduduk. Sejumlah serangan semakin menguatkan dugaan publik bahwa pemerintah Suriah tidak sedang memerangi ISIS, melainkan kelompok pemberontak dan warga sipil.

Ada kekhawatiran bahwa media mengeksploitasi cerita dan foto anak-anak korban konflik di Suriah. Namun, media punya tanggungjawab moral untuk memberitakan peristiwa-peristiwa tragis seperti yang dialami Omran dan Aya agar dunia tahu betapa mengerikannya konflik di Suriah yang belum diketahui kapan akan berakhir.

Baca Juga: Relawan Suriah Ini Menangis Setelah Berhasil Menyelamatkan Seorang Bayi dari Reruntuhan

Topik:

Berita Terkini Lainnya