Di Negara Ini, "Fuck" Bukan Lagi Kata Vulgar

Berkah bagi yang suka bersumpah serapah?

Ottawa, IDN Times - Pemerintah Kanada memutuskan bahwa kata "fuck" tak lagi dianggap tabu untuk digunakan dalam siaran televisi berbahasa Inggris dan Prancis, Canadian Broadcasting Standards Council (CBSC). Menurut mereka, kata tersebut sudah sangat sering digunakan oleh masyarakat dalam berbagai konteks sehingga sudah tidak perlu disensor lagi.

Sebelumnya, ada batasan dalam penggunaan kata tersebut.

Di Negara Ini, Fuck Bukan Lagi Kata VulgarJake Lucifer via Unsplash

Secara umum, "fuck" masih dipandang sebagai kata yang tak sopan. Ada cerita yang beredar bahwa kata tersebut awalnya berasal dari "Fornicate Under Command of the King" (berhubungan seksual atas perintah raja) atau disingkat dengan "F.U.C.K".

Mitosnya, raja tersebut khawatir karena populasinya menurun drastis sehingga ia meminta warga untuk bereproduksi. Hingga abad 16, kata "fuck" hanya dianggap istilah yang merendahkan untuk merujuk kepada hubungan seksual. Namun, pada 19 kata itu mulai dipakai secara umum untuk sumpah serapah dan menghina orang lain.

Oleh karena itu, hampir semua media melarang penggunaan "fuck" dalam siaran atau publikasi mereka, tak terkecuali di Kanada. Hanya saja, CBSC sebelumnya hanya memperbolehkan pemakaian kata tersebut dalam siaran tengah malam untuk orang dewasa sampai akhirnya sebuah stasiun radio, CKOI-FM, berkontribusi mengubah aturan itu.

Dikutip dari The Guardian, warga memprotes radio Montreal yang tak menyensor kata "fuck" sebanyak dua kali siaran. Meski siaran itu berbahasa Prancis, tapi pendengar tetap merasa "fuck" itu vulgar dan menyinggung sehingga tak layak untuk diucapkan oleh penyiar radio.

Baca juga: Prancis Larang Ada Huruf "ñ" Pada Nama Anak

Stasiun radio itu membela diri dan pemerintah menyetujui argumen mereka.

Di Negara Ini, Fuck Bukan Lagi Kata VulgarRoya Ann Miller via Unsplash

CKOI-FM menanggapi protes tersebut dengan mengeluarkan pernyataan bahwa "fuck" merupakan "bagian umum dari Bahasa Prancis" dan oleh karena itu tak lagi memiliki "konotasi vulgar yang sama ketika dipakai dalam Bahasa Prancis".

"Panel CBSC menekankan, dalam hal ini, bahwa bahasa adalah sesuatu yang terus berevolusi dan mencerminkan masyarakat saat ini," kata pemerintah. Mereka menambahkan, "Jika kata itu tak digunakan secara sering dan tidak menjadi hinaan terhadap orang tertentu, itu akan dianggap biasa saja dalam konteks program acara berbahasa Inggris."

Baca Juga: Terjemahkan "Orang Kulit Hitam" Jadi "Negro", WeChat Diprotes

Topik:

Berita Terkini Lainnya