Rusia Tuding Fidget Spinner Bisa Jadi Alat Cuci Otak

Perdebatan mengenai mainan baru yang sedang populer.

Demam fidget spinner melanda banyak negara sejak bulan April, termasuk Indonesia. Banyak yang menilai benda ini sedang menikmati status yang pernah disandang Pokemon Go — di mana popularitasnya tengah naik dan suatu saat akan hilang begitu saja. Tak ada yang secara khusus harus dikhawatirkan.

Lain halnya dengan di Rusia. Fidget spinner di negara tersebut justru dicurigai berkaitan dengan agenda khusus. Bahkan, benda ini dianggap berbahaya sehingga perlu adanya kehati-hatian untuk memastikan tak ada efek samping negatif.

Ada agenda tersembunyi di balik fidget spinner.

Rusia Tuding Fidget Spinner Bisa Jadi Alat Cuci OtakCNN

Lembaga pengawas Lembaga pengawasan dan perlindungan konsumen yang berada dibawahi oleh pemerintah Rusia mempertanyakan mengapa ada promosi berlebihan terhadap penjualan fidget spinner kepada anak-anak dan remaja.

Dikutip dari The Guardian, lembaga tersebut menduga ada agenda tersembunyi di balik maraknya benda itu. Mereka juga mengklaim mengetahui bahwa para orangtua dan guru di sekolah sangat khawatir akan penggunaan fidget spinner yang bisa jadi memiliki dampak buruk, termasuk bagi kesehatan.

Baca Juga: Kena Sensor, Video Anti-Putin Diunggah ke Situs Porno

Sebuah acara TV mengklaim fidget spinner jadi alat manipulasi kelompok oposisi.

Rusia Tuding Fidget Spinner Bisa Jadi Alat Cuci OtakRalph Bavaro/Saturday Night Live/NBC via The Cut

The New York Times mengutip pernyataan beberapa orang yang tampil dalam sebuah acara TV milik pemerintah Rusia terkait keberadaan fidget spinner. Mereka mengklaim bahwa kelompok oposisi Rusia berupaya memanfaatkan fidget spinner sebagai alat pencuci otak para anak muda, meraih simpati, hingga menjadi alat mengumpulkan uang.

Klaim ini timbul karena mereka menemukan ada penjualan fidget spinner saat demonstrasi anti-korupsi yang digagas oleh aktivis Aleksei A. Navalny. Sebuah tayangan yang memperlihatkan spanduk bertuliskan "Spinners from Navalny" atau "Spinners dari Navalny" pun dimunculkan.

Menurut salah satu narasumber yang merupakan kepala redaksi sebuah situs pro pemerintah, fidget spinner dijadikan alat untuk mengendalikan publik karena benda ini mampu mengosongkan atau menghipnotis pikiran seseorang.

"Dengan cara itu, oposisi menarik anak-anak muda. Mereka yang memahami teknologi politik, mereka mengerti dengan sangat jelas bahwa benda sederhana ini sedang mengontrol masyarakat," ujarnya, seperti tengah mengutarakan sebuah teori konspirasi.

Di negara lain, kekhawatiran lebih diarahkan pada faktor keamanan dan kesehatan.

Rusia Tuding Fidget Spinner Bisa Jadi Alat Cuci OtakHadley Middle School via Chicago Tribune

Bukan hanya Rusia yang mempersoalkan keberadaan fidget spinner. Amerika Serikat dan Jerman pun menilai ada konsekuensi buruk yang ditimbulkan oleh benda yang biasanya dijual seharga seratusan ribu rupiah tersebut.

Namun, kekhawatiran mereka bukan tentang manipulasi pikiran, melainkan faktor keamanan dan kesehatan. Contohnya di Amerika Serikat. Kelompok pemerhati konsumen di sana mengatakan ada potensi anak-anak akan menelan potongan fidget spinner secara tak sengaja.

Selain itu, mereka pun mengingatkan bahwa baterai lithium yang terdapat pada fidget spinner bisa menimbulkan kebakaran. Sedangkan otoritas Jerman menyita 35 ton fidget spinner di sebuah bandara pada Juni lalu. Mereka berencana untuk menghancurkan semuanya karena menilai benda itu tak aman.

Baca Juga: Ternyata, Fidget Spinner Bukan Sekedar Tren Semata!

Topik:

Berita Terkini Lainnya