Ejek Negara Lain 'Shithole Countries', Trump Mengaku Tidak Rasis

"Aku orang paling tidak rasis yang pernah kalian wawancara"

Florida, IDN Times - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, membantah bahwa ia adalah orang yang rasis. Bantahan ini disampaikannya usai ejekannya yang menyebut Haiti, El Salvador dan negara-negara Afrika sebagai 'Shithole Countries' menuai protes. Meski bukan sekali ini saja Trump disebut rasis, tapi ini pertama kalinya ia merespons publik terkait tudingan tersebut.

1. Trump berkata ia adalah "orang yang paling tidak rasis" saat bertemu reporter

Ejek Negara Lain 'Shithole Countries', Trump Mengaku Tidak RasisAFP/Nicholas Kamm

Minggu lalu, pernyataan Trump terkait sejumlah negara yang ia sebut 'shithole countries' mendapat tanggapan buruk dari publik. Media internasional juga tak henti-hentinya membahas ejekan tersebut. Akhirnya, pada Minggu malam di Florida, Trump mengeluarkan tanggapannya.

Di hadapan para reporter Gedung Putih yang mengikutinya, Trump berkata: "Aku bukan orang rasis. Aku adalah orang yang paling tidak rasis yang pernah kalian wawancara." Sebelumnya, melalui Twitter, ia mengaku bahwa bahasa yang digunakannya memang "keras" tapi ia juga meragukan diksi yang digunakan oleh wartawan.

Baca juga: Pernyataan Konyol Trump, dari 'Rocket Man' hingga 'Shithole Countries'

2. Pernyataan 'shithole countries' dari Trump mengundang kritik

Ejek Negara Lain 'Shithole Countries', Trump Mengaku Tidak RasisAFP/Nicholas Kamm

Pada pertemuan yang membahas kebijakan imigran muda yang datang ke Amerika Serikat saat masih anak-anak, Trump dilaporkan mengejek negara asal mereka sebagai 'shithole countries'. Ejekan itu sendiri secara harafiah berarti 'negara-negara lubang kotoran'.

Bila dihaluskan, menurut Trump, Haiti, El Salvador dan negara-negara Afrika adalah wilayah yang sangat bermasalah. Uni Afrika sendiri tidak terima dengan istilah yang digunakan Trump untuk mengejak negara-negara di benua tersebut. Mereka menuntut Trump untuk meminta maaf atas ucapan yang "benar-benar rasis" tersebut.

PBB juga mengeluarkan pernyataan yang menyebut pernyataan Trump adalah rasis. Bahkan, banyak diplomat Amerika Serikat ditugaskan untuk mendekati pemerintah negara-negara yang diyakini tersinggung oleh Trump untuk mendinginkan situasi. Sementara itu, Vatikan mengecam pertanyaan Trump sebagai "sangat tidak sopan dan menyinggung".

3. Sejumlah senator Partai Republik mengklaim Trump tak mengeluarkan ejekan itu

Ejek Negara Lain 'Shithole Countries', Trump Mengaku Tidak RasisAFP/Jim Watson

Dua senator dari Partai Republik, Tom Cotton serta David Perdue, mengeluarkan pernyataan resmi bahwa mereka "tidak ingat presiden mengatakan komentar-komentar tersebut secara spesifik". Lebih lanjut, keduanya menulis bahwa Trump memang mengkritik sistem imigrasi Amerika Serikat.

Cotton dan Perdue menulis Trump menyebut bahwa sistem yang ada "tidak seimbang" dan "tidak melindungi para pekerja serta kepentingan nasional Amerika Serikat". Sejak kampanye, Trump memang menunjukkan bahwa ia tidak menyukai kebijakan imigrasi yang dibuat Barack Obama.

4. Trump membuat langkah anti-imigran

Ejek Negara Lain 'Shithole Countries', Trump Mengaku Tidak RasisAFP/Jewel Samad

Salah satu yang menjadi perdebatan adalah program DACA (Deferred Action for Childhood Arrivals) yang melindungi anak-anak imigran tanpa dokumen resmi yang lahir dan besar di Amerika Serikat. Seperti dilaporkan PolitiFact, Trump menyatakan tidak masalah dengan para imigran muda tersebut.

Namun, sebagai gantinya, Amerika Serikat harus menghapus program lotere visa keberagaman yang mengizinkan 50.000 imigran dari negara-negara dengan level imigrasi rendah ke Amerika Serikat setiap tahunnya. Selain itu, Trump sudah mengeliminasi Status Perlindungan Sementara untuk imigran dari El Salvador dan Haiti. Alhasil, mereka terancam dideportasi dari Amerika Serikat.

Baca juga: Akibat Kebijakan Trump, 51 WNI di AS Terancam Deportasi

Topik:

Berita Terkini Lainnya