Bernyanyi, Duterte Mengaku Diperintah Trump

Gala dinner ASEAN mirip seperti reuni sekolah, ya?

Manila, IDN Times - Presiden Filipina, Rodrigo Duterte bernyanyi saat makan malam pada Pertemuan Tingkat Tinggi ASEAN ke-31 di Filipina pada Minggu malam (12/11). Ia berduet dengan seorang penyanyi Filipina dan diiringi para pemain musik yang memang dihadirkan untuk menghibur para pemimpin negara.

Ia mengaku diperintah Trump untuk bernyanyi.

Pada acara itu, Duterte menyanyikan sebuah lagi terkenal dari Filipina berjudul 'Ikaw'. Videonya saat bernyanyi pun beredar luas di media sosial. Viralnya video itu tak lepas dari peran Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Pengacara, Karen Jimeno yang mengunggahnya lewat akun Twitter pribadinya.

"Para hadirin, saya bernyanyi karena terpaksa. Duet saya dengan Nona Pilita Corales merupakan perintah Commander-in-Chief dari Amerika Serikat," kata Duterte usai bernyanyi. Commander-in-Chief sendiri adalah julukan lain untuk seorang presiden Negeri Paman Sam yang tak lain adalah Donald Trump.

Baca juga: Sebut Tokoh Agama Katolik Munafik, Duterte Minta Mereka Coba Narkoba

Trump diundang pada Pertemuan Tingkat Tinggi ASEAN yang juga dihadiri oleh Presiden Jokowi.

Bernyanyi, Duterte Mengaku Diperintah TrumpANTARA FOTO/REUTERS/Jonathan Ernst

Pertemuan Tingkat Tinggi ASEAN ke-31 mulai resmi digelar pada 13-14 November di Filipina. Seperti Presiden Amerika Serikat sebelumnya, Trump pun turut diundang pada acara tersebut.

Ia tiba di Filipina pada Minggu (12/11) setelah sebelumnya menghadiri pertemuan APEC di Vietnam bersama dengan para pemimpin ASEAN lainnya. Trump sempat menawarkan diri menjadi mediator konflik Laut Cina Selatan yang melibatkan lima negara, termasuk Tiongkok.

Indonesia pun menunjukkan kewaspadaan sebab Tiongkok mengklaim perairan di sekitar Pulau Natuna sebagai bagian dari wilayahnya yang dikenal dengan nine-dash-line.

Hubungan Duterte dan Trump sempat memanas.

Bernyanyi, Duterte Mengaku Diperintah TrumpANTARA FOTO/REUTERS/Romeo Ranoco

Pernyataan Duterte bahwa ia bernyanyi lantaran diperintah Trump, tentu menjadi perhatian tersendiri. Sebab, beberapa waktu lalu ia sempat menyatakan sentimen anti-Amerika Serikat. Sikap itu muncul setelah kebijakan perang melawan peredaran narkobanya diprotes oleh AS.

Kedatangan Trump di KTT ASEAN bahkan disambut dengan protes di Manila. Meski demikian, Duterte sepertinya enggan untuk bersikap seperti musuh dari Trump pada pertemuan multilateral itu.

"Kita harus jadi teman, kepala-kepala panas lainnya ingin kita untuk berkonfrontasi dengan Tiongkok dan seluruh dunia atas banyak isu. Laut Cina Selatan lebih baik dibiarkan, tak ada yang mampu berperang. Itu bisa mengakibatkan konfrontasi keras yang merugikan," ujarnya seperti dikutip dari Reuters.

Baca juga: Sedang Sengketa, Bioskop Malah Dibangun di Laut Cina Selatan

Topik:

Berita Terkini Lainnya