Donald Trump Dilarang Blokir Siapapun di Twitter

Akun Twitternya dikategorikan sebagai bukan milik pribadi, melainkan seorang presiden.

Washington DC, IDN Times - Untuk ukuran seorang presiden, Donald Trump sangat aktif menggunakan Twitter—dalam hal ini akun pribadinya yaitu @realDonaldTrump. Namun, sebuah pengadilan distrik di New York menyatakan ia dilarang menggunakan sebagai warganet biasa untuk memblokir akun tertentu yang tak disukainya.

1. Akun Trump dikategorikan sebagai milik presiden, bukan individu biasa

Donald Trump Dilarang Blokir Siapapun di Twittertwitter.com/realDonaldTrump

Sebuah lembaga bernama Knight Amendment Institute dari Columbia University mewakili tujuh penggugat. Dilansir dari The Guardian, ketujuhnya merupakan orang-orang yang pernah diblokir oleh Trump di Twitter.

Hakim pengadilan distrik New York, Naomi Reice Buchwald, dalam putusannya menyebutkan: "Presiden menunjukkan akun @realDonaldTrump sebagai akun presidensial dan bukannya sebuah akun personal serta, lebih penting lagi, menggunakannya untuk mengambil tindakan yang hanya bisa diambil oleh sang presiden sebagai seorang presiden."

Baca juga: Trump Ancam Rusia Lewat Twitter soal Suriah, Ini Balasan Kremlin

2. Hakim menegaskan tak ada pejabat publik yang berada di atas hukum

Donald Trump Dilarang Blokir Siapapun di TwitterANTARA FOTO/REUTERS/Jim Bourg

Daripada harus memblokir, Buchwald menilai Trump bisa saja tidak mempedulikan akun-akun yang membuatnya marah. Keputusan Buchwald dianggap sudah tepat karena seorang presiden negara demokratis tidak sewajarnya memblokir orang-orang yang mengkritiknya.

"Tak boleh ada pejabat pemerintah yang berada di atas hukum dan sebab semua pejabat pemerintah wajib mengikuti aturan ketika pihak yudisial menyebutkan apa aturannya, kita harus berasumsi bahwa presiden dan [direktur digital Dan] Scavino akan membuka blokir yang kami nyatakan tidak konstitusional," tegasnya.

3. Salah satu warganet mengaku kecewa setelah diblokir Trump

Donald Trump Dilarang Blokir Siapapun di TwitterANTARA FOTO/REUTERS/Carlos Barria

Dan Ozzi adalah seorang penulis dan jurnalis musik yang turut diblokir oleh Trump pada 2014. Ia tak bisa lagi mengakses akun si presiden setelah mengatakan lucu bila bisa menggunakan wajah Trump sebagai  sebuah toilet. Ozzi sendiri mengaku itu tidak adil dan merasa kecewa.

"Ketika ada sebuah akun berperan sebagai pemberi kabar resmi dari seorang pemimpin nasional yang dipilih secara demokratis, maka sebagai seorang warga aku punya hak membaca apapun diare yang keluar dari pemberi kabar itu," katanya.

"Aku ketinggalan banyak sekali berita nasional terbaru karena aku diblokir. Kadang aku melihat beberapa orang mencuitkan kembali sebuah cuitan dan menulis,’Ini adalah sebuah hal paling menjijikkan yang pernah aku baca’. Dan aku hanya bisa,’Ah sial, aku penasaran itu soal apa’. Pria itu benar-benar memprovokasi para pemimpin internasional dengan akun Twitternya dan aku tidak tahu apa-apa soal itu."

Direktur The Knight First Amendment Institute, Jameel Jaffer, sendiri mengatakan bahwa jika Trump tidak mematuhi putusan hakim, maka pihaknya akan mengambil tindakna hukum lebih lanjut, termasuk terhadap Scavino. "Jarum jam terus berjalan," cuit Jaffer dengan menyebut akun Trump serta Scavino.

Baca juga: Pernyataan Konyol Trump, dari 'Rocket Man' hingga 'Shithole Countries'

Topik:

Berita Terkini Lainnya