Diskon di Restoran Ini Tergantung Ukuran Payudara

Sebuah restoran yang menyajikan masakan sari laut bernama Trendy Shrimp menuai kontroversi. Pro kontra muncul usai mereka mengumumkan sebuah promo yang bersifat diskriminatif terhadap jenis kelamin tertentu atau seksis. Restoran di Hangzhou, Tiongkok, tersebut menjanjikan diskon untuk perempuan berdasarkan ukuran payudara mereka.

Semakin besar payudara, semakin besar diskonnya.

Trendy Shrimp  mengumumkan kebijakan itu melalui poster yang diletakkan di luar tempat mereka. Poster itu menunjukkan bahwa perempuan yang menggunakan bra cup A menerima diskon lima persen. Sedangkan ukuran cup terbesar, yakni cup G, menerima diskon hingga 65 persen.

Tak sedikit yang menganggap kebijakan itu vulgar dan diskriminatif. Menurut media lokal, Qianjiang Evening Post, poster tersebut sudah diturunkan. Namun, pengelola restoran tetap bersikeras bahwa kebijakan itu tidak seksis.

Bahkan, strategi itu diklaim berhasil menaikkan jumlah pelanggan hingga 20 persen. Pengelola juga menyebut bahwa para konsumen perempuan dengan bangga memamerkan ukuran bra demi mendapatkan makanan yang lebih murah.

Baca Juga: Caleg Ini Dipermasalahkan karena Pernah Jadi Model Majalah Dewasa

Kebijakan seksis digunakan untuk menarik pelanggan.

Ini bukan pertama kalinya sebuah restoran di Tiongkok menggunakan kebijakan seksis dengan iming-iming diskon. Pada 2015 lalu restoran di Jinan memberikan diskon kepada perempuan yang memakai rok mini paling pendek.

Para perempuan pun rela mengantri untuk diukur roknya oleh pegawai laki-laki. Jika rok mereka 8 cm di atas lutut, mereka mendapatkan diskon 20 persen. Lalu, sebuah bar di Tokyo pernah menawarkan diskon besar-besaran untuk perempuan berdasarkan tingginya hak sepatu mereka.

Untuk perempuan yang memakai hak setinggi 5 cm mendapat diskon 10 persen.  Hak setinggi 15 cm sama dengan diskon 30 persen. Jika perempuan memakai hak lebih tinggi dari 15 cm bisa memperoleh 40 persen.

Ada teori yang mengaitkan bahwa pria menyukai perempuan berhak tinggi. Dengan banyaknya jumlah mereka di suatu bar, maka bisa menarik pelanggan pria juga.

Baca Juga: Terobsesi Golongan Darah, Jepang Dianggap Diskriminatif