Dilarang Bangun Masjid, Kelompok Muslim Dapat Ganti Rugi

Selama ini mereka beribadah di ruang bawah tanah milik sebuah sekolah.

New Jersey, IDN Times - Pemerintah Kota Bayonne di New Jersey, Amerika Serikat, mencapai kesepakatan dengan kelompok Muslim setempat terkait konflik pembangunan masjid. Pemerintah setuju membayar mereka sebesar Rp 5,4 miliar untuk mengakhiri tuntutan hukum yang dilayangkan oleh kelompok yang bernama Bayonne Muslim tersebut.

1. Selama dua dekade, Bayonne Muslim berjuang mendapat izin pendirian masjid

Dilarang Bangun Masjid, Kelompok Muslim Dapat Ganti Rugi BuzzFeed News/Talal Ansari

Seperti dilaporkan BuzzFeed News, kedua pihak memutuskan untuk melaporkan kesepakatan damai ke pengadilan distrik Amerika Serikat pada Rabu (31/1). Dengan begitu, Bayonne Muslim mencabut tuntutan mereka kepada pemerintah yang dituding bias terhadap Muslim.

Sebagai bagian dari kesepakatan, pemerintah juga akan meninjau kembali izin pembangunan masjid. Dengan kata lain, kelompok Muslim di kota tersebut bisa memperoleh kesempatan kedua untuk memperjuangkan pendirian rumah ibadah mereka. 

"Kami sangat bersyukur atas dukungan dari seluruh warga Bayonne untuk melalui perjuangan panjang ini dan kami memuji Kota Bayonne karena bersedia memperbaiki kesalahan yang dilakukan terhadap Muslim di kota ini," kata Abdul Hamid Butt selaku Presiden Bayonne Muslim. 

"Kami percaya diri permohonan izin kami, mengingat kebaikannya, akan disetujui dan kami menanti saat untuk menyambut warga Bayonne dari semua agama ke masjid pertama di kota ini," tambahnya. Jika ini terjadi, Bayonne Muslim akan menyudahi perjuangan mendirikan masjid yang telah mereka lakukan selama dua dekade.

Baca juga: Jadi Target Vandalisme, Masjid Ini Malah Tebus Denda Pelaku

2. Muslim Bayonne membeli sebuah bangunan bekas pabrik untuk dijadikan tempat ibadah

Dilarang Bangun Masjid, Kelompok Muslim Dapat Ganti Rugi BuzzFeed News/Talal Ansari

Berdasarkan laporan situs lokal New Jersey nj.com, dua tahun lalu Bayonne Muslim membeli sebuah bangunan bekas pabrik di salah satu jalan buntu. Mereka berniat untuk mengubahnya menjadi rumah ibadah. Namun, pertama, izin harus didapat dari pemerintah setempat.

Pada 2017, Bayonne Muslim secara resmi menuntut pemerintah Bayonne. "Setiap komunitas punya tempat ibadah, kami hanya meminta milik kami," kata salah seorang anggota Bayonne Muslim, seperti dikutip dari CNN. Mereka menduga pemerintah tunduk pada protes warga yang mayoritas adalah non-Muslim.

Dalam sebuah persidangan, perwakilan pemerintah Bayonne mengatakan bahwa di lokasi yang baru dibeli Bayonne Muslim tak cukup ada tempat untuk parkir. Akibatnya, ia khawatir akan terjadinya kemacetan di jalan. Perwakilan lainnya beralasan pembangunan masjid "terlalu berlebihan untuk komunitas kecil ini" sehingga mengakibatkan "dampak negatif pada lingkungan".

3. Selama ini Muslim Bayonne beribadah di sebuah ruang bawah tanah

Dilarang Bangun Masjid, Kelompok Muslim Dapat Ganti Rugi BuzzFeed News/Talal Ansari

BuzzFeed News melaporkan bahwa selama sepuluh tahun terakhir, ratusan Muslim Bayonne terpaksa beribadah di ruang bawah tanah di sebuah sekolah. Ketika Ramadan tiba, mereka berbuka puasa puasa bersama di tempat yang tak layak itu.

Warga kota sempat memprotes rencana pendirian masjid tersebut. Sejumlah tanda bertuliskan "HENTIKAN RENCANA PEMBANGUNAN MASJID" dan "SELAMATKAN BAYONNE" terlihat di beberapa lokasi. Bahkan, ada oknum yang melakukan vandalisme terhadap bangunan yang menjadi tempat mereka ibadah dengan menuliskan "Enyahlah Allah" dan "Enyahlah Orang Arab".

Pengacara Bayonne Muslim, Adeel A. Mangi dan Muhammad U. Faridi, sempat mengecam langkah pemerintah setempat. "Pemerintah yang menyerah pada kebencian lokal dan memperlakukan Muslim dengan tidak adil harus tahu bahwa mereka akan dimintai pertanggung jawaban dan akan menghadapi beratnya beban hukum," ujar keduanya.

Baca juga: Bogor Larang Warga Nasrani Beribadah di 3 Gereja Ini

Topik:

Berita Terkini Lainnya