Diduga Menyelundupkan Senjata, Pasukan Perdamaian Indonesia di Sudan Ditangkap

Mereka termasuk ke dalam pasukan perdamaian PBB

Kabar buruk menimpa Kontingen Garuda yang bertugas sebagai pasukan perdamaian PBB di Sudan. Satu unit polisi Indonesia yang terdiri dari 139 orang, diberitakan terlibat dalam usaha penyelundupan senjata di daerah konflik Darfur Utara.

Berita ini pertama kali muncul di media Sudan Tribune.

Diduga Menyelundupkan Senjata, Pasukan Perdamaian Indonesia di Sudan Ditangkapunicjakarta.org

Pada tanggal 20 Januari lalu Sudan Tribune melaporkan bahwa pemerintah Darfur Utara menangkap sejumlah pasukan Indonesia yang menjadi bagian dari misi perdamaian gabungan PBB dan Uni Afrika di Darfur (UNAMID). Wakil Gubernur Darfur Utara Mohamed Hasab al-Nabi berkata kepada Sudan Tribune mereka ditahan saat berada di bandara El-Fasher, Sudan, sesaat sebelum meninggalkan negara tersebut karena misi mereka telah usai.

Petugas keamanan bandara kabarnya menemukan satu tas besar berisi sejumlah senjata dan perlengkapan militer saat pasukan Indonesia tersebut melakukan check-in sebelum penerbangan. Hasab al-Nabi menyatakan bahwa pasukan perdamaian dilarang membawa pergi senjata mereka dari Sudan karena ini tak sesuai dengan protokol. Adapun senjata yang ditemukan adalah 29 senapan laras panjang Kalashnikov, empat pistol, enam pistol GM3, 61 pistol dari beragam jenis, serta amunisi dalam jumlah besar. Kepolisian Sudan mengaku segera menginvestigasi temuan mereka ini.

Baca Juga: Indonesia Akan Jadi Anggota Dewan Keamanan PBB, Ini Alasannya!

Kedutaan Besar Republik Indonesia di Sudan telah memberi konfirmasi mengenai kabar ini.

Diduga Menyelundupkan Senjata, Pasukan Perdamaian Indonesia di Sudan Ditangkapunicjakarta.org

Dikutip dari Tempo, pada Senin kemarin (23/1) juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir berkata kepada media bahwa KBRI di Khartoum, ibu kota Sudan, telah mengkonfirmasi kabar penangkapan satu unit anggota kepolisian Indonesia. Arrmanatha juga meyakinkan bahwa setelah penangkapan terjadi, Duta Besar Indonesia untuk Sudan langsung meluncur ke lokasi dan mendampingi mereka. Armanatha juga menambahkan PBB turut menginvestigasi dugaan ini.

Hari ini (24/1) The Jakarta Post mengutip pernyataan Arrmanatha yang menyebut dugaan tersebut diliputi dengan berbagai ketidakjelasan. Menurut informasi awal yang ia dapat, tas berisi senjata tersebut bukan milik 139 anggota kepolisian Indonesia yang akan bertolak kembali ke Indonesia. Juru bicara Polri Martinus Sitompul juga menyangsikan tuduhan yang ditudingkan oleh pihak keamanan Sudan pasalnya mereka mengaku tas itu bukan milik mereka.

Indonesia adalah salah satu negara yang diakui memiliki kontribusi terbaik sebagai pasukan perdamaian PBB di berbagai wilayah konflik.

Diduga Menyelundupkan Senjata, Pasukan Perdamaian Indonesia di Sudan Ditangkapunicjakarta.org

Kontingen Garuda sudah berpartisipasi dalam operasi perdamaian di bawah misi PBB sejak tahun 1950an. Pemerintah sendiri telah mengirimkan pasukan Indonesia ke Darfur sejak konflik di wilayah tersebut memburuk pada tahun 2008. Pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, Indonesia meresmikan sebuah Pusat Perdamaian dan Keamanan Indonesia.

Fasilitas terbesar di Asia Tenggara itu diklaim jadi wujud komitmen negara untuk lebih berkontribusi dalam operasi perdamaian PBB di seluruh dunia. Di tahun 2013, Ban Ki-moon yang kala itu masih menjabat sebagai Sekjen PBB menunjuk Mayor Jenderal Imam Edy Mulyono sebagai Komandan Pasukan Misi Perdamaian PBB untuk Referendum di Sahara Bagian Barat (MINURSO).

Baca Juga: Indonesia Berambisi Jadi Anggota Dewan Keamanan PBB? Selesaikan Dulu Pekerjaan Rumah Ini!

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya