Di Tiongkok, Remaja Kecanduan Internet Mendapat Sengatan Listrik

Ada yang depresi hingga meninggal

Tiongkok punya cara berbahaya dalam menyembuhkan remaja dari ketergantungan terhadap internet. Para orangtua yang khawatir anak-anaknya kecanduan teknologi ini mengirimkan mereka ke sebuah institusi pemulihan dengan harapan mereka akan disembuhkan.

Para pasien mengaku mendapat perlakuan tak manusiawi seperti diberi sengatan listrik, obat-obatan dan dipukul.

Di Tiongkok, Remaja Kecanduan Internet Mendapat Sengatan Listrikvoanews.com

Metode berbahaya yang tak manusiawi digunakan oleh pengurus institusi ini. Para pasien -- yang merupakan remaja -- menyebut bahwa mereka diberi sengatan listrik, obat-obatan, bahkan ada yang dipukul hingga luka-luka. Pasien justru menderita secara fisik dan psikis karena perlakuan yang mereka terima.

Baca Juga: Tiongkok Jadi Negara Pengguna Internet Terbesar, Gimana dengan Indonesia?

Sempat ada satu pasien yang meninggal pada 2014 lalu.

Di Tiongkok, Remaja Kecanduan Internet Mendapat Sengatan ListrikGetty Images via mashable.com

Seorang pasien berusia 15 tahun bernama Deng Senshan diduga dipukul hingga meninggal pada 2014 lalu. Sejak saat itu, kontroversi mengenai penggunaan metode tak manusiawi ini mulai digugat oleh publik.

Seorang pengurus salah satu institusi yang berada di bawah kendali rumah sakit militer ini mengaku bahwa kematian adalah dampak yang tak terhindarkan karena sebagian besar institusi mendisiplinkan pasien dengan cara militer, bukan metode ilmiah.

Pemerintah mulai mengajukan regulasi yang melarang penggunaan kekerasan di dalam institusi ini di seluruh Tiongkok.

Di Tiongkok, Remaja Kecanduan Internet Mendapat Sengatan ListrikGreg Baker/AP Photo via qz.com

Maraknya aksi penyiksaan yang mengatasnamakan penyembuhan pun membuat pemerintah angkat suara. Pada Jumat, (6/1) lalu, pemerintah merilis sebuah rancangan peraturan yang ditujukan untuk publik. Isinya adalah pelarangan penggunaan kekerasan atau tindakan tak manusiawi dalam bentuk apapun untuk menyembuhkan kecanduan internet.

Regulasi ini bertolak belakang dengan rancangan peraturan sebelumnya yang dirilis bulan September lalu. Aturan pendahulu tersebut dikritik masyarakat karena mengizinkan sekolah-sekolah untuk menggunakan jasa dari institusi yang melegalkan penyiksaan. Sejumlah institusi penyembuhan pun mulai populer dari tahun 2006.

Apalagi, sejak 2008, pemerintah Tiongkok menggolongkan ketergantungan terhadap internet sebagai salah satu penyakit cacat mental. Akibatnya, para orangtua terpengaruh dan mulai mengirim anak-anak mereka ke institusi-institusi tersebut. Diperkirakan ada 65 hingga 300 institusi seperti ini di seluruh Tiongkok. Pasiennya pun diperkirakan mencapai ribuan per institusi.

Baca Juga: Resmi Dirilis, Akankah FIFA 17 Masih Bikin Kamu Kecanduan Main Bola?

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya