Destenay, Gay yang Disejajarkan dengan Para Ibu Negara
Sascha Steinbach/EPA via The Guardian
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pemandangan yang tak biasa tampak pada sesi foto pasangan pemimpin negara Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO, Jumat (26/5) di Brussels, Belgia. Bila biasanya seorang kepala negara pria akan membawa pasangan wanita, maka lain halnya dengan Perdana Menteri Luxembourg Xavier Bettel.
Ia menikahi seorang pria bernama Gauthier Destenay.
Sascha Steinbach/EPA via The GuardianFoto di atas cukup menghebohkan publik internasional. Pasalnya, di antara para ibu negara, ada seorang pria memakai jas yang berdiri di ujung kiri dengan tersenyum. Ia adalah pasangan dari Perdana Menteri Bettel yang bernama Gauthier Destenay. Seperti dikutip dari CNN, Bettel menikahi Destenay yang seorang arsitek pada 2015.
Pernikahan mereka terjadi sesaat setelah Luxembourg melegalkan pernikahan sesama jenis. Sebelum momentum itu pun hubungan mereka tidak pernah dirahasiakan. Masyarakat Luxembourg begitu progresif sebab mereka bisa menerima orientasi seksualnya. Bettel terpilih sebagai perdana menteri pada 2013.
Baca Juga: Periksa Peserta Pesta Gay dengan Telanjang, Polisi Dikecam
Bettel menegaskan bahwa ia takkan pergi ke tempat di mana Destenay tak diterima.
Reuters via The IndependentEditor’s picks
Bettel memang bukan kepala negara gay pertama di Eropa. Sebelumnya ada mantan Perdana Menteri Belgia, Elio Di Rupo dan mantan Perdana Menteri Islandia Johana Sigurõardóttir yang juga menyukai sesama jenis.
Namun, Bettel tengah mengirimkan pesan yang kuat kepada masyarakat melalui hubungannya dengan Destenay. Dilansir dari Economic Times, Bettel menolak pergi ke acara apapun bila pasangannya tersebut tidak diundang. Ia bahkan sempat diundang untuk bertemu pemimpin Katolik, Paus Fransiskus, di Vatikan.
Gedung Putih dinilai memiliki homofobia karena tak mencantumkan nama Destenay di Facebook.
facebook.com/WhiteHousePihak Gedung Putih mengunggah foto pasangan kepala negara tersebut di akun Facebook resmi pada 27 Mei 2017. Seperti dilaporkan sejumlah media, awalnya tak ada nama Destenay di sana, padahal nama setiap wajah lain yang tampak di foto dicantumkan dengan jelas.
Tak beberapa lama kemudian, Gedung Putih mengeditnya dan menyisipkan nama Destenay di sana. Menurut The Guardian, pihak Gedung Putih tak mau memberikan komentar terkait insiden awal di mana nama Destenay tak ada dalam unggahan Facebook tersebut.
Karena itu, banyak netizen yang menuduh Gedung Putih memiliki homofobia. Misalnya, Misalnya, salah seorang netizen memprotes dengan berkata bahwa yang dilakukan Gedung Putih itu sangat menyinggung dan menunjukkan level kebodohan para stafnya.
Baca Juga: Catatan Kelam Fidel Castro: Sempat Bangun Penjara Ala Nazi untuk Komunitas Gay
Berita Terkini Lainnya
