Demi Cinta, Putri Jepang Rela Jadi Orang Biasa

Meninggalkan istana untuk menikah dengan kekasih hatinya

Cucu tertua Kaisar Akihito, Putri Mako, dilaporkan akan melepaskan masa lajangnya pada 2018 mendatang. Putri berusia 25 tahun tersebut akan menikah dengan kekasih hatinya yang bukan berasal dari kalangan bangsawan. Dengan begitu, maka Putri Mako harus merelakan gelarnya dan kenyamanan istana untuk kemudian hidup sebagai orang biasa.

Putri Mako bertemu dengan kekasihnya saat sama-sama masih menjadi mahasiswa.

Demi Cinta, Putri Jepang Rela Jadi Orang BiasaKyodo News/Sipa via eonline.com

Dikutip dari BBC, putri pertama dari anak laki-laki kedua Kaisar Akihito ini akan menikah dengan kekasihnya yang bernama Kei Komuro. Kei adalah seorang karyawan di sebuah firma hukum Jepang. Keduanya bertemu di restoran pada 2012 ketika sama-sama masih belajar di Christian University Tokyo.

Menurut Undang-undang Rumah Tangga Kekaisaran Jepang yang diresmikan pada 1947, setiap putri yang menikah dengan rakyat biasa wajib dihapus dari daftar keluarga kekaisaran. Maka, putri tersebut juga harus hengkang dari istana dan belajar hidup layaknya orang biasa.

Setelah tak lagi menjadi bangsawan, Putri Maki akan menerima satu kali gaji dari Kekaisaran Jepang, belanja dan melakukan pekerjaan rumah tangga sendiri, serta tentu saja harus membayar pajak. Kelak bila ia dan Kei memiliki anak, mereka tak mendapat status bangsawan.

Baca Juga: Dikenal Sebagai Pangeran Inggris, Ini Sisi Lain Prince Harry yang Tak Diketahui Orang Banyak

Kabar rencana pernikahan Putri Mako melahirkan perdebatan tentang hukum tersebut.

Demi Cinta, Putri Jepang Rela Jadi Orang BiasaAFP via japantimes.com

Sebelumnya, Undang-undang yang sama telah menghapus 11 dari 12 keluarga bangsawan. Akibatnya, tak ada lagi pria bangsawan yang bisa dinikahi oleh putri Kekaisaran Jepang agar tetap bisa mempertahankan statusnya.

Perdebatan mengenai sistem itu pun menguat. Pasalnya, dengan perginya Putri Mako dari istana maka semakin sedikit keluarga kekaisaran yang akan berperan sebagai wakil istana untuk urusan-urusan publik. Monarki Jepang pun terancam. Ini juga dilatarbelakangi oleh kabar bahwa Kaisar Akihito yang kini berusia 83 tahun akan segera turun takhta.

"Jika Anda berpikir, ada kemungkinan bahwa seluruh anggota kekaisaran akan meninggalkan istana dalam 10 hingga 15 tahun, kecuali Pangeran Hisahito," ujar Isao Tokoro, profesor di Kyoto Sangyo University. Pangeran Hisahito adalah adik laki-laki satu-satunya dari Putri Mako.

Usianya saat ini 10 tahun. Bila Kaisar Akihito turun takhta, ia akan digantikan putra tertuanya Putra Mahkota Naruhito. Selanjutnya, ada Pangeran Fumihito. Baru kemudian Pangeran Hisahito. Kaisar Akihito sendiri memiliki yakni Pangeran Masahito yang saat ini berusia 81 tahun.

"Saya pikir pertunangan Putri Mako dan Kei memberikan kita kesempatan untuk memikirkan permasalahan ini. Sistem tersebut harus dirombak secepanya agar kita tak kehilangan semakin banyak anggota dari keluarga kekaisaran," kata Isao.

Bibi Putri Mako juga menikah dengan pria biasa.

Demi Cinta, Putri Jepang Rela Jadi Orang Biasaalchetron.com

Putri Mako bukan putri Kekaisaran Jepang pertama yang memilih meninggalkan istana demi bersama kekasih hatinya. Sebelumnya, bibi Putri Mako yang bernama Putri Sayako juga menikah dengan orang biasa pada 2005. Suaminya adalah seorang perencana tata kota di Pemerintah Kota Tokyo.

Putri Sayako merupakan putri satu-satunya dari Kaisar Akihito. Ia pun harus menyesuaikan diri dengan kehidupan rakyat biasa. Kabarnya, ia dan suaminya tinggal di sebuah apartemen satu kamar, harus belajar mengemudi, serta belanja kebutuhan sehari-hari sendiri.

Baca Juga: Meghan Markle, Kekasih Baru Pangeran Harry yang Penuh Kejutan!

Topik:

Berita Terkini Lainnya