Data 87 Juta Pengguna Facebook Bocor, Mark Zuckerberg Enggan Mundur

Zuckerberg akan bersaksi di hadapan Kongres Amerika Serikat

San Francisco, IDN Times - Facebook mengakui ada 87 juta data pengguna mereka yang kemungkinan bocor ke Cambridge Analytica. Data-data tersebut kemudian dimanfaatkan oleh firma yang bermarkas di London itu untuk mengarahkan opini agar condong secara positif ke arah Donald Trump selama kampanye Pilpres Amerika Serikat.

1. Jumlah data yang bocor meningkat dari angka sebelumnya 

Data 87 Juta Pengguna Facebook Bocor, Mark Zuckerberg Enggan Mundurunsplash.com/William Iven

Whistleblower yang pernah bekerja untuk Cambridge Analytica, Christopher Wylie, mengatakan kepada The Observer pada bulan lalu bahwa ada data dari 50 juta pengguna Facebook yang diperoleh dan disalahgunakan untuk memengaruhi calon pemilih.

Dikutip dari New York Times, juru bicara Facebook Andy Stone mengaku jumlah 87 juta itu merupakan estimasi dari total data yang mungkin dimiliki secara ilegal oleh Cambridge Analytica. Stone menjelaskan perkiraan itu dikalkulasi dari menambahkan semua teman dari pengguna yang masuk ke aplikasi Facebook.

Baca juga: Facebook Dianggap Mengancam Stabilitas Asia Tenggara

2. Mark Zuckerberg menegaskan ia masih layak memimpin Facebook

Data 87 Juta Pengguna Facebook Bocor, Mark Zuckerberg Enggan Mundurinstagram.com/zuck

Walau berada di tengah skandal yang seakan tiada akhir, Mark Zuckerberg mengatakan tak ada pembahasan di internal untuk mengganti posisinya sebagai CEO Facebook. Ia justru membela diri bahwa kesalahan adalah bagian tak terpisahkan dari proses membuat sesuatu.

Zuckerberg sendiri meyakinkan publik bahwa ia dan Facebook "belajar dari kesalahan". Ditanya apakah ia masih menjadi orang yang tepat untuk memimpin Facebook, suami Priscilla Chan itu menjawab: "Iya."

3. Pertanyaan tentang kepemimpinan Facebook muncul sejak terungkapnya skandal itu

Data 87 Juta Pengguna Facebook Bocor, Mark Zuckerberg Enggan Mundurfacebook.com/Mark Zuckerberg

Scott Stringer, Ketua Asosiasi Dana Pensiun New York City, berkata sebaiknya Zuckerberg mundur. Seperti dilaporkan BBC, Stringer menilai alasannya karena dengan dua miliar pengguna, Facebook "beroperasi di wilayah yang masih asing" dan "tidak berperilaku yang membuat orang senang" terhadap platform itu, terutama mengenai keamanan data mereka.

Felix Simon dari Wired menilai Zuckerberg bukan hanya "memimpin institusi yang memengaruhi hampir semua orang di planet ini", tapi juga "memiliki mayoritas suara pemegang saham dan mengontrol jajaran direksi". "Maka, ia tak harus bertanggung jawab kepada siapapun," tulisnya.

"Secara desain, dia tak bisa dipecat—dia hanya bisa mengundurkan diri—yang mana memang sebaiknya dia lakukan sekarang," tambah Simon. Devin Coldewey, reporter Tech Crunch, juga meyakini bahwa Zuckerberg telah gagal dalam memimpin Facebook.

"Sebuah krisis kepercayaan di berbagai level mengancam struktur dan misi perusahaan. Kini waktunya Mark Zuckerberg untuk semakin dikenal sebagai orang berkelakuan buruk dan mundur saja—demi Facebook dan dia sendiri," tulis Coldewey.

4. Zuckerberg akan bersaksi di hadapan Kongres Amerika Serikat

Data 87 Juta Pengguna Facebook Bocor, Mark Zuckerberg Enggan Mundurfacebook.com/Mark Zuckerberg

Permintaan untuk segera menghadap Kongres sudah muncul sejak Maret lalu. Zuckerberg sendiri membenarkan bahwa ia akan bersaksi di Capitol Hill pada 10 dan 11 April. Petinggi Facebook lainnya, Sheryl Sandberg, juga memiliki sejumlah jadwal wawancara televisi dalam beberapa minggu ke depan.

Kongres menulis bahwa:"Rapat dengar pendapat itu akan menjadi kesempatan penting untuk memahami masalah privasi data konsumen dan membantu semua warga Amerika Serikat mengerti apa yang terjadi kepada informasi personal mereka."

Baca juga: Dicemooh CEO Apple, Ini Balasan Mark Zuckerberg

Topik:

Berita Terkini Lainnya