Agar Hadis Tak Disalahgunakan Teroris, Raja Salman Pakai Cara Ini

Ajaran Nabi Muhammad itu juga bisa disalahgunakan lho, guys...

Pemerintah Arab Saudi berencana untuk membuat sebuah lembaga yang akan bertugas untuk memonitor penggunaan hadis atau ajaran Nabi Muhammad. Seperti dilaporkan Reuters, kebijakan ini dianggap sebagai cara yang pas untuk mencegah penyalahgunaan sesuatu yang seharusnya untuk kebaikan.

Hadis berpotensi disalahgunakan untuk menyebarkan terorisme.

Agar Hadis Tak Disalahgunakan Teroris, Raja Salman Pakai Cara IniANTARA FOTO/Saudi Press Agency/Handout via REUTERS

Raja Salman memerintahkan pembentukan sebuah otoritas yang akan mengawasi penggunaan hadis oleh ustadz dan ulama di Arab Saudi. Hadis sendiri berisi ucapan, sikap dan kebiasaan Nabi Muhammad yang biasanya dipakai ulama untuk mendukung ajaran tentang kehidupan berdasarkan agama Islam.

Pemerintah menyatakan bahwa hal ini penting untuk "mengeliminasi tulisan-tulisan palsu dan ekstremis dan ajaran apapun yang kontradiktif dengan Islam dan untuk menjustifikasi perbuatan kriminal, pembunuhan dan tindakan teroris".

Raja Salman sendiri sudah mengeluarkan dekrit sebagai dasar pembentukan lembaga yang rencananya akan berlokasi di Madinah. Para anggotanya, menurut dekrit itu, adalah para akademisi Ilmu Islam senior dari seluruh dunia. Sejauh ini belum ada detil mengenai cara kerja lembaga itu.

Kelompok teroris seperti Al Qaeda dan ISIS adalah contoh oknum-oknum yang memanfaatkan hadis untuk melegitimasi tujuan mereka. Kedua kelompok tersebut mengetahui bahwa ada orang-orang tertentu yang akan mendukung mereka jika ada unsur agama di dalamnya walau hanya sebagai alat saja.

Baca juga: Setelah Bikini dan Nonton Bola, Wanita Arab Saudi Kini Boleh Menyetir Mobil

Arab Saudi punya peran penting dalam meluruskan ajaran Nabi Muhammad pada khususnya dan Islam pada umumnya.

Agar Hadis Tak Disalahgunakan Teroris, Raja Salman Pakai Cara IniANTARA FOTO/REUTERS/Erik de Castro

Keputusan Raja Salman diharapkan akan turut membantu mengurangi penyalahgunaan agama untuk aksi-aksi terorisme. Pasalnya, tak sedikit yang menganggap Arab Saudi punya posisi penting sebagai tempat kelahiran agama Islam.

Interpretasi ajaran Islam oleh Arab Saudi, Wahhabisme, juga mempengaruhi perkembangan Islam di berbagai negara. Salah satunya karena pemerintah Arab Saudi mendanai masjid-masjid dan pusat pendidikan Islam di seluruh dunia melalui hasil ekspor minyak.

Sejauh ini pemerintah Arab Saudi mengaku telah menyeleksi 70.000 ustadz dan sudah ada ribuan di antaranya yang kedapatan menyebarkan ajaran ekstremis. Lisensi ceramah mereka pun dilaporkan sudah dicabut.

Baca juga: Selfie di Mobil, Pasangan Ini Bikin Warganet Arab Saudi Geram

Topik:

Berita Terkini Lainnya