Cambridge Analytica: Kami Tidak Melanggar Aturan Manapun

Saat Zuckerberg menghadap Kongres Amerika Serikat, Cambridge Analytica mengunggah sejumlah cuitan.

London, IDN Times - Pada Selasa (10/4) CEO Facebook Mark Zuckerberg hadir di Capitol Hill untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan anggota senat Amerika Serikat terkait kebocoran data dan intervensi Rusia selama pilpres 2016. Di saat bersamaan Cambridge Analytica mengirimkan beberapa cuitan.

1. Firma konsultan politik itu mengaku tak melanggar aturan

Cambridge Analytica: Kami Tidak Melanggar Aturan ManapunYouTube

Cambridge Analytica mengklaim bahwa mereka adalah "agensi konsultasi data dan pemasaran yang fokus melayani klien berbayar. Divisi politik kami bekerja secara global dengan tim kampanye baik dari sayap tengah-kiri dan tengah-kanan".

Lebih lanjut, Cambridge Analytica menegaskan bahwa pihaknya "tidak meretas Facebook atau melanggar aturan manapun".

Ini dikarenakan perusahaan induk Cambridge Analytica, SCL Elections, telah "memiliki data terlisensi dari sebuah perusahaan riset bernama GSR yang mendapatkan data melalui perangkat yang disediakan Facebook. Cambridge Analytica menambahkan bahwa itu adalah "praktik umum saat itu".

Baca juga: Testimoni Zuckerberg Soal Cambrige Analytica dan Intervensi Rusia

2. Cambridge Analytica mengaku telah menghapus semua data dari GSR

Cambridge Analytica: Kami Tidak Melanggar Aturan Manapuntwitter.com/camanalytica

GSR atau Global Science Research adalah perusahaan riset milik akademisi Cambridge University, Aleksandr Kogan, yang turut menciptakan aplikasi bernama thisisyourdigitallife. Aplikasi kuis itu mampu mengakses informasi pengguna Facebook yang memakainya serta teman-teman di platform tersebut.

Cambridge Analytica mengaku GSR menjual data 30 juta pengguna Facebook dari Amerika Serikat. "Begitu Facebook mengatakan bahwa kebijakan mereka telah kami langgar, kami menghapus semua data GSR dan turunannya, dan melaporkannya kepada Facebook. Sebuah audit independen sedang berlangsung untuk memverifikasi ini."

3. Zuckerberg sempat menyatakan data GSR diperoleh secara ilegal

Cambridge Analytica: Kami Tidak Melanggar Aturan Manapununsplash.com/Tim Bennett

Para jurnalis The Guardian, kata Zuckerberg, adalah orang-orang yang membuatnya tahu tentang apa yang sebenarnya terjadi dengan aplikasi Kogan. Ini terjadi dua tahun setelah Kogan pertama kali membuat aplikasinya yaitu pada 2015.

Zuckerberg membenarkan "Kogan telah membagi data dari aplikasinya kepada Cambridge Analytica". Secara langsung itu berlawanan dengan kebijakan Facebook sebab dilakukan tanpa izin para pengguna.

"Kami segera memblokir aplikasi Kogan dari platform kami, dan menuntut Kogan serta Cambridge Analytica untuk secara resmi menyatakan bahwa mereka sudah menghapus semua data yang tak diperoleh secara tepat."

Baca juga: Bos Cambridge Analytica Akui Pakai Berita Bohong untuk Kampanye

Topik:

Berita Terkini Lainnya