Caleg Ini Dipermasalahkan karena Pernah Jadi Model Majalah Dewasa

Seksisme itu masih ada

Ada stereotype yang disematkan kepada wanita: jika dia cantik atau seksi, maka kemungkinan besar ia tak pintar. Sebaliknya, bila seorang wanita ingin dianggap serius dan dinilai dari kapasitasnya, berarti ia tak boleh terlalu berdandan atau memakai pakaian yang seksi menurut standar masyarakat.

Menariknya, stereotype tersebut tak melekat pada pria. Contohnya, Sandiaga Uno. Meski ia pernah menjadi model dan dianggap ganteng, tak ada yang berpikir itu tanda bahwa Sandiaga tak pintar. Begitu juga dengan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau yang tampan dan memiliki tato. Trudeau justru dianggap sebagai salah satu pemimpin yang patut ditiru.

Lain ceritanya dengan wanita seperti Alejandra Campoverdi yang saat ini mengikuti pemilihan legislatif di California, Amerika Serikat.

Caleg Ini Dipermasalahkan karena Pernah Jadi Model Majalah Dewasa alejandracampoverdi.com

Alejandra Campoverdi adalah wanita berusia 38 tahun yang tengah berkontestasi di pemilihan legislatif di California, Amerika Serikat. Ia adalah mantan staf Barack Obama di Gedung Putih. Campoverdi adalah putri dari seorang ibu imigran asal Meksiko. Beranjak dewasa, Campoverdi tumbuh dalam kemiskinan. Namun, ia tetap mampu menyelesaikan pendidikannya.

Baru-baru ini Campoverdi menuliskan sebuah esai berisi pengalamannya menghadapi seksisme dan standar ganda dalam dunia profesional di situs Cosmopolitan. Dalam esainya, Campoverdi menceritakan bagaimana mudahnya sebuah reputasi baik dari wanita itu diragukan karena penampilan fisiknya atau keputusan hidup yang tak merugikan siapapun.

Wanita yang lahir di Los Angeles ini mengaku terhina saat ia meminta dukungan dana untuk pencalonannya kepada teman pria. "Aku pilih membelikanmu sebuah tas." Begitu respon dari teman pria Campoverdi. "Tadinya aku berharap mendapat dukungan atau semangat darinya," tulis Campoverdi. Baginya, itu adalah pengkhianatan.

Baca Juga: 10 Momen Terbaik di Tahun 2016 yang Membuktikan Bahwa Perempuan itu Keren!

Campoverdi dianggap tak pantas menjadi politisi karena ia pernah berpose untuk majalah dewasa, Maxim.

Caleg Ini Dipermasalahkan karena Pernah Jadi Model Majalah Dewasa alejandracampoverdi.com

"Seksisme dan misogini itu bukan hal baru di politik," tutur Campoverdi. Ia mengaku sudah kenyang dengan hal tersebut ketika pada 2009 ia masuk ke Gedung Putih. "Tak kusangka kejatuhanku disebabkan oleh pakaian dalamku -- dan di hadapan seluruh penghuni Gedung Putih." Campoverdi merujuk pada pengalaman saat baru ditunjuk menjadi staf Gedung Putih. Seminggu setelahnya foto-fotonya dari majalah dewasa Maxim beredar luas.

"Beredarnya foto-foto itu diikuti dengan komentar miring yang secara tak langsung menganggap aku tak pantas mendapatkan pencapaianku dan bahkan dinilai terlampau ambisius karena berusaha (mengejar mimpi)."

Bukan hanya kalangan Gedung Putih, tapi media juga berperan dalam membentuk opini bahwa dirinya hanya seorang wanita seksi yang tak seharusnya berada di Gedung Putih -- di mana segala hal yang serius terjadi. Wanita yang memperjuangkan layanan kesehatan murah ini sendiri menjalani pemotretan untuk Maxim jauh sebelum ia masuk Gedung Putih, yakni pada 2004.

Menjadi model dan tampil di televisi bisa membiayai hidupnya hingga S2 di Harvard.

Caleg Ini Dipermasalahkan karena Pernah Jadi Model Majalah Dewasa alejandracampoverdi.com

Selain menjadi model untuk Maxim, Campoverdi juga sempat mengikuti reality show For Love or Money dan berperan di film Constantine yang dibintangi Keanu Reeves. Rekam jejaknya ini dipandang sebelah mata oleh banyak orang.

"Seperti kebanyakan orang, aku harus bekerja sejak remaja dan aku punya banyak pekerjaan. Sebagai seorang pelayan. Sebagai mannequine hidup di Pantai Venice. Sebagai karyawan toko pakaian. Dan hampir 15 tahun lalu aku menjadi model. Waktuku sebagai model singkat dan itu membantuku membiayai semua keperluanku."

Pendidikan Campoverdi memang terbilang tak main-main. Setelah lulus dengan predikat cum laude dari University of Southern California, ia mendapat gelar S2 dari Kennedy School of Government milik Harvard University. Setelah dari Harvard, ia terpilih ke dalam tim sukses Barack Obama, yang kemudian membawanya ke Gedung Putih.

Ia mengkritik bagaimana pria bisa bebas dari stereotype, sedangkan wanita tidak demikian.

Caleg Ini Dipermasalahkan karena Pernah Jadi Model Majalah Dewasa alejandracampoverdi.com

Campoverdi mengaku saat mencalonkan diri di pemilu legislatif ia harus mendapat banyak pertanyaan seputar posenya di majalah Maxim. Di titik tersebut ia kemudian berkata bahwa ia harus berbicara mengenai stereotype dan standar ganda terhadap wanita.

"Pria diperbolehkan menjadi rumit dan kontradiktif. Sedangkan wanita, kita tidak diizinkan menjadi individu seutuhnya. Kita digolongkan ke dalam kategori Si Seksi, Si Pintar, Si Gadis Manis. Kita tidak menciptakan kotak-kotak itu untuk diri kita sendiri dan biasanya kita tidak menyetujuinya, lalu mengapa kita harus hidup di dalam kotak-kotak itu? Wanita tak seharusnya memilih antara menjadi pintar atau menjadi feminin. Seksualitas wanita dan kepandaian tidak bertolak belakang."

Bagi Campoverdi sekarang adalah saatnya wanita bersuara atas ketidakadilan yang dihadapi hanya karena sebuah foto atau pakaian dalam yang kelak akan dijadikan senjata untuk meragukan apakah wanita mampu melakukan hal-hal berat dan serius.

"Sejak generasi ini hingga mendatang, setiap wanita harus tumbuh di era digital di mana kecuali dia duduk dengan pakaian tertutup di rumah sepanjang usia remaja, dia akan mendapati foto-fotonya tersebar secara online yang bisa digunakan untuk mempermalukannya. Dan jika wanita-wanita ini memutuskan untuk tak menganggap persoalan ini serius, kita akan kehilangan pemimpin-pemimpin wanita yang berbakat di setiap bidang, terutama politik."

Baca Juga: Anggota Parlemen Islandia Ini Berpidato Sambil Menyusui. Tidak Ada yang Menganggap Itu Aneh!

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya